MENTERI Kesehatan - Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bila cakupan vaksinasi Covid-19 harian Indonesia menurun. Apa sebabnya?
Ya, jika biasanya per hari bisa suntik 2 juta dosis, kini angka cakupannya di bawah target pemerintah pusat.
"Di tiga minggu terakhir ini, terjadi penurunan laju suntikan vaksinasi. Jadi, yang tadinya konsisten di atas 2 juta suntikan per hari, kini kurang," kata Menkes Budi di konferensi pers virtual, Senin (22/11/2021).
Ada beberapa faktor yang membuat cakupan vaksinasi turun, salah satunya kata Menkes Budi ialah Sinovac vaksinnya sudah menurun, diganti oleh AstraZeneca dan Pfizer. "Dua vaksin ini sama amannya. Efikasi lebih tinggi, tapi karena baru, masyarakat masih ragu menggunakannya," ujarnya.
Baca Juga : Vaksinasi Dosis Lengkap di Indonesia Capai 40%, Siap Hadapi Ancaman Gelombang Ketiga?
Di kesempatan itu, Menkes Budi meminta kepada masyarakat untuk tidak ragu menerima suntikan vaksin AstraZeneca maupun Pfizer. "Kami meminta agar semua masyarakat yang belum divaksin, terutama lansia, tetap mau dan nyaman divaksin apapun vaksinnya, baik itu AstraZeneca, Pfizer, atau Moderna," ungkapnya.
Baca Juga : Sudah Vaksin Covid-19 Terbukti Kurangi 35% Risiko Menularkan Varian Delta ke Orang Lain
Menkes Budi melanjutkan bahwa memang penggunaan vaksin-vaksin tersebut menyebabkan demam, namun masih dapat ditoleransi oleh tubuh dan ini sama saja efeknya seperti mendapat vaksin cacar pada masa kecil.
"Memang ada demam, tapi sama seperti kita menerima vaksin cacar waktu kecil. Tapi, tidak usah khawatir vaksin-vaksin ini sudah terbukti aman, sehingga tidak usah ragu untuk divaksin. Jangan sampai terjadi di Eropa bisa terjadi di Indonesia," tambah Menkes Budi.
(hel)