MEREKA yang memiliki tekanan darah tinggi atau yang dikenal sebagai hipertensi, memang rawan terkena stroke. Meski begitu, penyebab stroke tidak selalu dari tekanan darah yang tinggi.
Sebuah penelitian terbaru menyebutkan bahwa kehilangan kesabaran atau berolahraga terlalu keras bisa menjadi faktor penyebab stroke. Dalam sebuah penelitian di European Society of Cardiology's "European Heart Journal," sebuah tim peneliti internasional mengamati lebih dari 13.000 pasien stroke di 32 negara sebagai bagian dari studi Interstroke.
Menggunakan pendekatan kasus-crossover, tim menentukan pemicu dalam dari onset gejala selama satu jam dikaitkan dengan stroke akut, dibandingkan periode waktu yang sama pada hari sebelumnya.
“Pencegahan stroke adalah prioritas bagi dokter, dan meskipun ada kemajuan, masih sulit untuk memprediksi kapan stroke akan terjadi," kata peneliti utama dan profesor Galway Universitas Nasional Irlandia Andrew Smyth seperti dilansir dari Foxnews.
"Banyak penelitian telah berfokus pada paparan jangka menengah hingga jangka panjang, seperti hipertensi, obesitas, atau merokok. Penelitian kami bertujuan untuk melihat akut paparan yang dapat bertindak sebagai pemicu," tambah dia.
Tercatat, 1 dari 11 orang yang mengalami stoke memiliki periode kemarahan atau kesal dalam 1 jam, dan studi Interstroke global menemukan bahwa 1 dari 20 pasien telah melakukan aktivitas fisik yang berat.
Penelitian yang dilakukan National University of Ireland Galway tersebut menyebut kemarahan atau gangguan emosional dikaitkan dengan sekitar 30% peningkatan risiko stroke. Ada kemungkinan lebih besar bagi mereka yang mengalami depresi dan tingkat pendidikannya yang lebih rendah.