DOKTER Spesialis Jantung Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah Harapan Kita, dr Ade Meidian Ambari, Sp.JP menjelaskan, rokok dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular yakni kardiovaskuler akibat penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah di jantung
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), penyakit kardiovaskuler adalah faktor utama kematian secara global karena menyebabkan 17,9 juta kematian setiap tahunnya.
"Dari perspektif pencegahan kardiologi, ini adalah sebuah masalah," katanya.
Saat ini, menurut dia, jumlah perokok Indonesia telah mencapai 65 juta jiwa. Dengan angka yang sangat besar tersebut, Ade menyarankan agar para perokok segera berhenti merokok untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler.
 Baca juga: Wamenkes: 1 dari 10 Anak Indonesia Sudah Merokok, Sebabkan PPOK saat Dewasa!
"Sekitar satu atau dua tahun setelah berhenti merokok, terjadi penurunan risiko atau dalam jangka panjang mengurangi risiko gagal jantung,” ungkap dia.
(DRM)