PANDEMI yang belum juga selesai memang bisa membuiat seseorang stres. Tidak jarang, mereka pun mengalami gangguan kesehatan mental apalagi dengan varian baru seperti varian omicron.
Idealnya, kita memang berkonsultasi dengan psikolog untuk mengetahui kondisi mental kita. Hanya saja, tidak semua orang mau berbicara dengan para psikolog. Hal ini tiak lepas dari komentar miring dari orang, ketika seseorang mengunjungi psikolog.
Audrey Maximillian Herli selaku Co-Founder & Chief Executive Officer of Riliv mengungkapkan bahwa stigma negatif masyarakat terhadap kesehatan mental masih menjadi tantangan terbesar hingga saat ini.
"Memang tantangan ya. Challenge dalam membangun layanan kesehatan mental di Indonesia memang stigma negatif tidak lepas ya. Jadi kita melihat kesadaran kesehatan mental itu sendiri masih rendah," ungkap Maxi seperti dilansir dari Antara.
Maxi menjelaskan, masih banyak sekali masyarakat di Indonesia yang memandang sebelah mata seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental. Kebanyakan masyarakat justru menilai mereka kurang ibadah, atau bahkan gila.