BANYAK orang kerap melakukan diet bermodal searching di internet, atau bahkan lewat pengalaman orang. Mereka pun membeli obat untuk diet penurunan berat badan yang dianggap berhasil.
Padahal, penggunaan obat untuk diet sangat berbeda antara satu dengan lainnya. Oleh karenanya, Ahli gizi dari Rumah Sakit Siloam Dr. dr. Inge Permadhi, MS, SpGK mengimbau masyarakat tidak sembarangan dalam memilih obat penurun badan.
"Sebenarnya kalau obat-obat diet yang memang digunakan oleh dokter-dokter gizi, itu sih oke banget ya. Memang sudah terbukti dia (obat) bisa membantu," kata Inge saat seperti dilansir dari Antara
Lebih lanjut, Inge mengatakan bahwa obat-obatan yang menjanjikan dapat menurunkan berat badan dengan cara membuat seseorang menjadi lebih sering buang air kecil atau buang air besar sebaiknya tidak digunakan.
"Tapi yang enggak setuju itu kalau menggunakan obat-obat pencahar atau obat yang menyebabkan banyak buang air kecil dan air besar. Itu saya tidak setuju karena itu tidak sesuai dengan konsep obat yang memang digunakan untuk penurunan berat badan," tegasnya.
Inge menjelaskan jika seseorang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, hal yang harus dikurangi agar bobot tubuh menjadi turun adalah lemak dan bukan cairan. Sehingga, penggunaan obat diet yang membuat seseorang sering buang air besar dan buang air kecil bukanlah solusi yang tepat.