DIREKTUR Gizi Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, dr. Dhian Probhoyekti Dipo, SKM, MA mengatakan, masalah gizi yang meliputi stunting dan obesitas dampak jangka pendek dan dampak jangka panjangnya bisa menjadi konsekuensi serius.
Kedua masalah tersebut menjadi indikator pembangunan kesehatan bangsa karena dampak jangka panjangnya berpengaruh pada generasi penerus.
Ā
Dalam acara Temu Media Peringatan Hari Gizi Nasional ke-62 āAksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitasā, Selasa (18/1/2022), dr. Dhian menjelaskan bahwa stunting dan obesitas dapat menyebabkan beberapa dampak terhadap kesehatan. Diantaranya adalah gagal tumbuh, gangguan perkembangan kognitif, dan gangguan metabolisme tubuh.
1. Gagal tumbuh
Berat lahir rendah, pendek, kurus, daya tahan rendah, mudah sakit, menurunkan produktivitas di masa depan.
2. Gangguan perkembangan kognitif
Berdampak pada nilai sekolah dan keberhasilan pendidikan, sumber daya manusia yang tidak berdaya.
3. Gangguan metabolisme tubuh
Risiko obesitas dan terkena penyakit tidak menular.
āPerbaikan gizi lebih diarahkan pada gizi seimbang sebagai solusi menurunkan stunting dan mencegah angka obesitas naik. Gizi seimbang bermakna luas berlaku pada semua kelompok umur,ā kata dr. Dhian dalam penjelasannya.
Lebih lanjut, penerapan gizi seimbang dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya dengan mengonsumsi aneka ragam makanan, membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat, mempertahankan berat badan normal, dan melakukan aktivitas fisik di semua kelompok umur. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun melakukan intervensi spesifik untuk melaksanakan Penerapan gizi seimbang.
āSaat ini memang kita berfokus pada remaja dan 1000 hari pertama kehidupan dengan tujuan memperkuat intervensi,ā lanjutnya.
Dalam intervensi spesifik terdapat 6 intervensi yang kita lakukan, diantaranya:
1. Promosi dan konseling pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
2. Promosi dan konseling menyusui
3. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak
4. Pemberian suplemen tablet tambah darah (TTD) bagi ibu hamil dan remaja serta pemberian vitamin A
5. Penanganan masalah gizi dan pemberian makanan tambahan
6. Tatalaksana gizi buruk.
Baca juga:Ā Mencegah Stunting Lewat Edukasi Kesehatan dan Gizi kepada Remaja
āIntervensi spesifik diikuti dengan strategi peningkatan kapasitas SDM, peningkatan kualitas program, penguatan edukasi gizi dan penguatan manajemen intervensi gizi di Puskesmas dan Posyandu. Selain upaya pemerintah, peran keluarga terutama ibu berperan penting dalam mencegah anak stunting dan obesitas,ā tutupnya.
(DRM)