GURU Besar Ilmu Gizi FEMA IPB, Prof. dr. Hardiansyah mengatakan, masyarakat perlu memahami secara dini tentang dampak stunting dalam upaya pencegahan.
Orangtua, khususnya ibu memiliki peran penting dalam menentukan makanan pada saat hamil dan pemberian gizi serta pola asuh pada anak setelah lahir.
Prof Hardiansyah menjelaskan, calon ibu hendaknya melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum hamil dan rutin melakukan pemeriksaan saat hamil. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah stunting sejak awal dan memastikan penambahan berat badan ibu hamil tercukupi. Sebab penambahan berat badan ibu hamil merupakan faktor utama.
“Sederhananya bagi awam adalah bertambahnya usia kehamilan harus diiringi dengan bertambahnya berat badan. Saat bayi lahir ketika bertambah umur harus bertambah berat badan. Itu ciri sederhana,” ujar Prof. Hardiansyah, dalam acara Temu Media Peringatan Hari Gizi Nasional ke-62 ‘Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas’, Selasa (18/1/2022)
Kalau mengalami berat badan yang stagnan tidak bertambah maka pertambahan panjang atau tinggi badan bayi akan mengalami gangguan. Jadi sebelum mengalami gangguan maka ada baiknya melakukan pencegahan.
Ia melanjutkan, ketika seorang bayi lahir, hal pertama yang harus diperhatikan ibu adalah berat badan bayi minimal di atas 2,5 kg dengan panjang badan di atas 47 cm.
Baca juga: Mencegah Stunting Lewat Edukasi Kesehatan dan Gizi kepada Remaja
“Seorang ibu juga wajib memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif yaitu diberikan sampai 6 bulan. Sebab kalau tidak diberikan ASI eksklusif dan anak pernah diare berkali-kali itu adalah pertanda terjadi gangguan stunting bila tak segera diatasi,” tuntasnya.
(DRM)