MENANGKAL varian Omicron dan juga varian-varian lain yang mungkin hadir di Indonesia, pemerintah pun memberikan vaksin booster bagi masyarakat. Pasalnya, antibodi yang dihasilkan oleh vaksin Covid-19 memang akan menurun seiring dengan waktu.
Karenanya, program vaksin bookster ini dilakukan untuk memberikan perlindungan ekstra kepada masyarakat, agar lebih kuat dalam menghadapi pandemi Covid-19, terlebih dalam melawan varian Omicron yang sudah masuk ke Tanah Air.
Meski demikian, saat ini masih banyak masyarakat yang bingung dengan vaksinasi booster. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencoba menjelaskan beberapa pertanyaan terkait vaksinasi booster yang paling sering ditanyakan masyarakat.
Apa itu vaksin booster?
Vaksinasi booster merupakan vaksinasi yang dilakukan setelah seseorang mendapatkan vaksin primer dosis lengkap satu dan dua. Vaksin ini dimulai pada pekan lalu dengan menggunakan lima vaksin booster yang telah mendapatkan Emergency Use Authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Adapun kelima vaksin yang disetujui menjadi booster Covid-19 adalah Coronavac (Sinovac-Bio Farma), AstraZeneca, Pfizer, Moderna, dan Zifivax. Perlu diketahui vaksin ini sifatnya gratis alias tidak dipungut biaya sedikitpun.
Jenis vaksin booster apa yang diberikan?
Badan POM bersama dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) telah memutuskan untuk memberikan vaksinasi booster dengan metode heterolog (kombinasi vaksin boster yang berbeda dengan vaksin primer atau sebelumnya). Metode ini dinilai lebih efektif dan mampu memberikan titer antibodi yang baik.