KEPALA Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko resmi meluncurkan RT-LAMP. Alat tes Covid-19 tersebut merupakan inovasi dari Pusat Riset Kimia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Menurutnya, alat ini salah satu bukti nyata bagaimana periset BRIN yang berasal dari berbagai pusat riset, ada dari kimia, fisika, Eijkman, dan Labkesda Banten, bersama-sama membuat karya inovasi untuk kebaikan bangsa Indonesia.
"Saya pesimis awalnya (dengan inovasi RT-LAMP), makanya saya tidak mau mengeksposnya sebelum itu terbukti secara scientific dan regulasi," terang Handoko di Webinar Product Launching RT-Lamp, Jumat (21/1/2022).
Baca Juga : Akurasi Setara PCR, Metode LAMP Mampu Deteksi Covid-19 Kurang dari 1 Jam
Tapi, setelah melewati proses yang panjang, RT-LAMP berhasil diakui secara scientific dan regulasi. Izin edar alat RT-LAMP pun sudah keluar dari Kementerian Kesehatan secara reguler, bukan darurat. Karena itu, RT-LAMP izin edarnya berlaku hingga Januari 2027.
Baca Juga : Dapatkan Izin Edar Kemenkes, Berapa Harga Alat Tes Covid BRIN?
Handoko pun dikesempatan ini menegaskan bahwa RT-LAMP benar-benar dikerjakan di Indonesia, tepatnya di Lebak Bulus,Jakarta. Ini benar-benar karya anak bangsa.
"Alat RT-LAMP ini sudah valid. Ini dibuat di Lebak Bulus, Jakarta, lho, bukan di Israel," kata Handoko di Webinar Peluncuran RT-Lamp, Jumat (21/1/2022).
Pengembangan alat inovasi ini melibatkan beberapa pihak, termasuk sektor swasta yaitu PT Biosains Medika Indonesia. Keterlibatan industri swasta dalam pembuatan RT-LAMP ini pun menunjukkan bahwa industri BRIN sudah valid.