ANAK kecil memang memiliki tubuh yang lebih gempal dibandingkan orang dewasa. Anak yang memiliki perut buncit pun adalah yang wajar, dan akan menghilang seiring dengan waktu.
Tapi, jika perutnya masih juga buncit setelah menjelang dewasa, maka Anda perlu waspada dengan kelebihan berat badan. Pasalnya, jika kenaikan berat badan ini tidak terkontrol, justru dapat berakibat buruk.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam 'European Heart Journal, Cardiovascular Imaging', obesitas bisa berdampak parah pada anatomi jantung untuk anak-anak yang obesitas.
Studi tersebut mengamati ventrikel kiri, salah satu dari empat ruang jantung. Para peneliti menemukan bahwa jantung kiri memperoleh penampang melingkar dan menjadi miring dari simetri vertikal normal, sifat kedua ini sebelumnya telah terbukti ada pada pasien stenosis aorta.
Yang mengejutkan, remodeling menjadi signifikan pada BMI sekitar 19 pada anak-anak berusia 10 tahun, sesuai dengan ambang batas kisaran kelebihan berat badan pada orang dewasa BMI 25. Dalam penelitian mereka, pengumpulan data ekstensif telah dilakukan selama bertahun-tahun, dari fase pranatal awal hingga masa kanak-kanak untuk memeriksa perkembangan sistem kardiovaskular dan faktor risiko kardiovaskular dini.
Pengumpulan data termasuk pemindaian pencitraan CMR yang mempelajari jantung 2.631 anak berusia 10 tahun, dengan distribusi jenis kelamin yang seimbang (51,3 persen perempuan) dari Studi Generasi R, studi kohort prospektif berbasis populasi dari kehidupan janin dan seterusnya di Belanda.
Dengan temuan mereka, para peneliti mengatakan bahwa pemahaman dan kuantifikasi dampak obesitas pada perkembangan menjadi lebih jelas. Obesitas tetap menjadi salah satu masalah terpenting dalam kesehatan global.
Hampir 60 persen orang dewasa dan sekitar sepertiga dari anak berusia 11 tahun kelebihan berat badan atau obesitas dan kondisi terkait obesitas adalah penyebab utama kematian yang dapat dicegah, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).