VARIAN Omicron dengan karakteristik lebih cepat menular telah menyebar dengan cepat ke penjuru dunia, termasuk Indonesia. Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito mengatakan, Omicron sudah menyebar ke 150 negara di dunia dengan lebih dari 500 ribu kasus positif dengan Omicron terdeteksi.Â
Catatan data per 22 Januari kemarin, kasus positif Covid-19 harian melonjak hingga 3205 kasus. Padahal sebelumnya, Indonesia pernah kondusif dengan angka kasus harian rata-rata 300 kasus. Kenaikan kasus ini menjadi kenaikan tertinggi sejak ditemukan pertama kalinya Omicron di Indonesia pada Desember 2021.
Mencegah semakin merajalelanya Omicron di Indonesia, dikatakan dr. Reisa Broto Asmoro selaku juru bicara pemerintah, saat ini pemerintah sudah melakukan percepatan penanganan di berbagai lini, terutama 3T.
“Antisipasi yang paling gencar pastinya 3T, testing tracing treatment terutama di wilayah Pulau Jawa-Bali. Peningkatan rasio tracing harus terus ditunjang, karena ini penting sekali untuk mencegah meluasnya varian Omicron,” ungkap dr. Reisa, dalam siaran langsung Siaran Sehat di akun Instagram Kemenkes RI, Rabu (26/1/2022).
Baca Juga : Prediksi Lonjakan Kasus Omicron di Februari-Maret, Dokter Reisa: Memang Ada Studinya
Baca Juga : Kasus Omicron Naik, Dokter Tirta: Tak Usah Menyalahkan yang Liburan
Sedangkan pada lini treatment, dr. Reisa menambahkan pemerintah sudah menyediakan lokasi isolasi terpusat, menggiatkan penggunaan telemedicine, dan meningkatkan rasio bed alias tempat tidur untuk penanganan Covid-19 di rumah sakit. Selain itu, obat dan supply oksigen juga dipastikan telah tersedia untuk digunakan oleh masyarakat yang terinfeksi.