PEMERINTAH punya target untuk menurunkan kasus stunting di 2024 sebanyak 14 persen dari 24 persen saat ini. Apa kendalanya?
Ya, dalam upaya percepatan penurunan stunting sesuai dengan arahan presiden dalam Perpres Nomor 72 tahun 2021, ada target di 2024. Maka banyak pihak kolaborasi untuk mencapai target tersebut.
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wakil Presiden Dr. Ir. Suprayoga Hadi, MSP, mengatakan, sudah menjadi komitmen dari pemerintah untuk bisa menurunkan prevalensi stunting di 2024 mendatang.
"Sementara kita sekarang masih dalam posisi 24 persen dan harus turun jadi 14 persen dalam waktu 3 tahun ini. Memang bukan hal yang mudah, sehingga tiap tahun kita harus menurunkan 3,5 persen," ujarnya di sela peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-11 SEAMEO RECFON.
Â
Banyak sektor yang bisa jadi jembatan untuk mencapai target ini. Misalnya di sektor pendidikan dan kesehatan.
Dia juga mengungkap kendala dalam mencapai target. Ada beberapa hal yang menjadi tantangan dalam menurunkan stunting.
"Pertama Covid-19, 2 tahun terakhir ini ganggu banget ya karena banyak sekali contohnya fasilitas kesehatan yang tutup, kemudian sekolah-sekolah juga tutup. Sehingga proses yang selama ini kita sudah targetkan sulit tercapai," tambahnya.
Berikutnya adalah desentralisasi. Di sini bagaimana peran dari pemerintah daerah menjadi penting.
"Jadi tidak hanya pusat tapi, juga daerah itu harus terlibat sampai dengan tingkat Desa ikut terlibat menurunkan stunting," terangnya.
Ketiga dari sisi anggaran, meski pemerintah pusat sudah berkomitmen, ya ada kenaikan anggaran walaupun kofit ya tapi refocusing silang nggak berpengaruh
"Tapi sekarang masalahnya ada di daerah-daerah kan nggak kita perlu dorong. Bagaimana APBD-nya dan juga bisa mendukung upaya penurunan stunting ini. Tapi ternyata tidak semuanya berjalan baik," ujarnya.