PERUBAHAN fisik bukan hanya bisa terjadi ketika kita hidup sehat, tetapi juga ketika kita jatuh sakit. Tidak hanya sakit fisik, ketika mental seseorang juga sedang tidak baik.
Salah satu masalah kesehatan mental yang jarang disadari banyak orang adalah stres. Padahal, stres tak hanya berdampak pada kesehatan mental saja, tapi juga terhadap fisik seperti munculnya jerawat hingga kerontokan rambut.
Tanda-tanda stres dapat terlihat dari penampilan fisik seperti wajah yang kusam, terlihat lelah, bibir kering dan sebagainya. Berikut ini adalah beberapa masalah kulit dan rambut yang ditimbulkan oleh stres, sebagaimana dikutip Antara dari Boldsky.
Jerawat
Anda akan menghasilkan lebih banyak kortisol saat stres. Hipotalamus menghasilkan CRH (corticotrophin-releasing hormone) sebagai respons terhadap kortisol. CRH merangsang produksi minyak kelenjar sebaceous di sekitar folikel rambut. Produksi minyak oleh kelenjar ini dapat menyumbat pori-pori sehingga menyebabkan jerawat.
Kantung bawah mata
Munculnya kantung di bawah mata ditandai dengan pembengkakan atau bengkak di bawah kelopak mata. Seiring bertambahnya usia, mereka menjadi lebih umum karena otot-otot pendukung mata melemah. Selain itu, kurang tidur (gejala umum stres) dapat menyebabkan garis-garis halus, elastisitas berkurang, dan pigmentasi tidak merata.
Kerutan
Stres menyebabkan protein di kulit berubah dan mengurangi elastisitasnya. Hilangnya elastisitas dapat menyebabkan munculnya kerutan.
Ruam
Stres dapat melemahkan sistem kekebalan Anda. Sistem kekebalan yang melemah dapat menyebabkan dysbiosis, ketidakseimbangan bakteri di usus dan kulit. Setiap kali ketidakseimbangan ini terjadi pada kulit, itu dapat menyebabkan kemerahan atau ruam.
Kulit kering
Di lapisan luar kulit, beberapa protein dan lipid memainkan peran penting dalam menjaga sel-sel kulit untuk tetap terhidrasi. Mereka juga berfungsi sebagai penghalang untuk melindungi kulit di bawahnya. Jika lapisan luar tidak berfungsi dengan baik (akibat stres), kulit menjadi kering dan gatal.