KASUS Omicron di Indonesia diperkirakan melonjak dengan sangat tinggi dalam beberapa hari ke depan. Hal ini berdasarkan pengalaman di beberapa negara, yang telah lebih dulu menghadapi gelombang Omicron.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, saat ini kasus Omicron di Tanah Air memiliki banyak ketidakpastian. Diketahui puncak kasus varian Delta di Indonesia mencapai 57 ribu kasus harian, yang terjadi pada Maret-April tahun lalu.
"Maka lebih baik kita hati-hati, waspada dan tidak usah jumawa, lakukan protokol kesehatan, hindari kerumunan dan lakukan kegiatan di rumah maka lebih baik. Karena kemungkinan kasusnya akan naik pada akhir bulan," kata Menkes, dalam Keterangan Pers Menteri di channel YouTube Sekertariat Presiden, Senin (31/01/2022).
Â
Dalam kesempatan tersebut, Menkes juga memberikan 2 pesan penting kepada masyarakat dalam menghadapi lonjakan kasus Omicron, di antaranya:
1. Tolong tetap waspada, tolong tetap hati-hati, kalau tidak perlu sekali berkerumun atau mobilitas, maka kita kurangi. Karena nanti dampaknya akan mudah tertular dan menularkan ke orang lain.
2. Datanya (Omicron) masih banyak yang belum kita ketahui secara pasti. Di Afrika Selatan jumlah yang masuk rumah sakit jauh di bawah Delta. Di Inggris pun demikian. Di Amerika secara persentase kasus aktif di bawah Delta. Tapi secara nominal jumlah orang yang masuk rumah sakit lebih tinggi dari Delta.
Follow Berita Okezone di Google News
(mrt)