DIREKTUR Jenderal Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Dirjen Yankes Kemenkes) Profesor dr Abdul Kadir mengimbau masyarakat selalu berhati-hati dan sementara waktu tidak melakukan mobilitas tinggi. Pasalnya, Indonesia diperkirakan kembali mengalami lonjakan kasus covid-19 pada awal Maret 2022 mendatang. Ini terutama karena infeksi varian omicron.
Prof Kadir mengatakan sejumlah kelompok masyarakat, termasuk lanjut usia (lansia), anak-anak, belum divaksin, hingga yang memiliki komorbid, harus lebih waspada. Hal ini dikarenakan mayoritas gejala dari infeksi varian omicron cenderung ringan, tanpa gejala, dan seperti flu biasa.
Baca juga: Kemenkes: Sampel RS Buktikan Vaksinasi Dosis Lengkap Kurangi Risiko Terburuk Covid-19Â
"Omicron bisa berbahaya pada lanjut usia (lansia), termasuk orang dengan komorbid, orang yang belum divaksin, dan anak-anak," ujar Prof Kadir dalam konferensi pers virtual, Kamis 10 Februari 2022.
Lebih lanjut ia menjelaskan, khususnya lansia, komorbid, dan pengidap hipertensi agar tetap di rumah saja. Guna mengurangi lonjakan kasus covid-19 yang diprediksi terjadi pada awal Maret 2022.
Baca juga: 5 Rahasia Menko Luhut Tetap Bugar dan Energik di Usia 74Â
Sementara Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan puncak kasus omicron yang jauh lebih tinggi dibanding gelombang varian delta kemungkinan terjadi pada akhir bulan ini (Februari 2022).
"Tren terjadi peningkatan angka kasus, prediksi di akhir Februari atau awal Maret 2022 puncak kasus omicron, 3 sampai 6 kali lebih tinggi dibandingkan puncak kasus karena delta," tuturnya.