BELAKANGAN ini memang tengah ramai kasus hasil swab baik antigen maupun PCR (Polymerase Chain Reaction) yang berbeda setelah menjalani tes di beberapa tempat. Lantas kenapa hal tersebut bisa terjadi?
Menkes Budi sendiri menjawab tidak ada tes swab PCR yang 100 persen pasti sempurna. Inilah kenapa, di lapangan faktanya bisa terjadi selisih perbedaan. Menurutnya, hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, lantaran tes PCR di mana pun di dunia ini 100 persen tepat.
Menanggapi hal ini, Guru Besar Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Prof. Tjandra Yoga Aditama, mengatakan ada setidaknya empat faktor yang menyebabkan seseorang mendapati hasil tes Covid-19 yang berbeda-beda dalam sehari.
Keempat faktor yang menyebabkan hasil tes Covid-19 baik tes antigen maupun PCR bisa berbeda dalam sehari, antara lain terkait jumlah virus yang ada pada pasien dan proses pengambilan sampelnya.
"Jumlah virus yang ada pada pasien. Proses pengambilan sampel, apakah memang tepat sesuai tempat yang ada jumlah virus yang memadai," kata Prof. Tjandra kepada Antara.
Faktor lainnya, sambung dokter yang pernah menjabat sebagai Dirjen Pengendalian Penyakit & Kepala Badan Litbangkes, Kementerian Kesehatan itu, adalah transportasi sampel dari tempat pengambilan ke tempat pemeriksaan, dan terakhir terkait proses pemeriksaan di laboratorium.
"Baik aspek teknik laboratorik maupun juga proses administrasi pencatatan dan pelaporan hasil," tutur Prof. Tjandra mendetilkan.
Terkait hasil tes Covid-19, mengutip laman Prevention, ada empat kemungkinan hasil termasuk pada tes PCR yakni benar positif, benar negatif, positif palsu, dan negatif palsu. Benar dan salah mengacu pada keakuratan tes, sementara positif dan negatif mengacu pada hasil yang Anda terima.