VAKSIN Covid-19 yang ada di dunia saat ini, khususnya Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Janssen, terbukti tidak menyebabkan keberbahayaan yang berarti. KIPI vaksin Covid-19 dilaporkan sangat normal, tidak sebabkan kasus parah atau meninggal dunia.
Bahkan, studi terbaru mengungkapkan bahwa vaksin Covid-19 kecil kemungkinannya menyebabkan seseorang alami long Covid-19, sekalipun dia terinfeksi virus secara alami. Laporan ini disampaikan UK Health Security Agency (UKHSA).
"Kesimpulan bahwa vaksin Covid-19 kecil kemungkinannya menyebabkan long Covid-19 diambil dari 15 penelitian yang dilakukan di seluruh dunia," terang laporan BBC, dikutip MNC Portal, Kamis (17/2/2022).
Perlu Anda ketahui bahwa kesemua studi tersebut pun menjelaskan bahwa vaksin Covid-19 mengurangi risiko infeksi atau penyakit yang parah jika seseorang tetap terpapar Covid-19.
"Mereka yang menolak divaksin Covid-19, lalu tertular virus, dominan alami long Covid-19. Makanya, peneliti sangat menyarankan untuk divaksin," tambah laporan tersebut.
BACA JUGA :Â Usia Muda dan Gejala Ringan Tak Jamin Penyintas Covid-19 Lolos Long Covid
Studi-studi tersebut menjelaskan lebih detail bahwa orang yang mendapat suntikan 2 dosis vaksin Pfizer, Moderna, dan Astrazeneca, atau satu dosis Janssen, kecil kemungkinannya alami long Covid-19 yang berlangsung lebih dari 28 hari, dibanding mereka yang tidak divaksin atau hanya satu dosis vaksin.
BACA JUGA :Â Apa Itu Post Covid-19? Kenali Juga 4 Gejalanya
Data UKHSA menunjukkan 2% warga Inggris laporkan gejala long Covid-19 seperti kelelahan, sesak napas, dan nyeri otot atau persendian. Gejala tersebut bisa terjadi lebih dari 4 minggu setelah terinfeksi.
"Orang yang sudah divaksin cenderung tidak mengalami kejadian tersebut atau memiliki gejala tapi durasi kejadiannya pendek," terang studi.