BELUM juga Pandemi Covid-19 berakhir, kini dunia dihadapkan dengan perang Rusia-Ukraina. Tentu saja urgensi akan penangan perang ini lebih tinggi ketimbang Covid-19.
Akibatnya, banyak mereka yang terpapar Covid-19 akibat sibuk menyelamatkan diri. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun mencatat bahwa terjadi peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan dan tak terkendali di Ukraina.
"Tingkat pengujian yang rendah memungkinkan sekali terjadinya lonjakan kasus yang tak terkendali di Ukraina. Lonjakan kasus ini terjadi selama konflik Rusia-Ukraina," kata Dirjen WHO dr Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dilaporkan Fox News, Sabtu (5/3/2022).
Terlebih, data WHO menunjukkan bahwa cakupan vaksinasi di Ukraina juga masih sangat minim. Ini semakin memperjelas adanya kedaruratan Covid-19 di negara tersebut.
WHO pun mengkhawatirkan terjadinya lonjakan kasus di beberapa negara akibat perpindahan secara besar-besaran masyarakat Ukraina yang mencari perlindungan ke negara lain. Menurut WHO, itu memberi tekanan pada sistem kesehatan negara tetangga.
"Gegara tekanan yang terjadi akibat konflik, warga sipil akan mencari perlindungan ke negara tetangga dan ini memungkinkan masalah kesehatan berpindah ke negara lain," jelas dr. Michael Ryan, direktur eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO.
Karena hal tersebut, dr Ryan cukup yakin bahwa dalam waktu dekat ini akan terjadi peningkatan kasus Covid-19 di negara-negara tersebut. Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 1 juta orang telah meninggalkan Ukraina hanya dalam waktu tujuh hari.
"Saya telah bekerja dalam keadaan darurat pengungsi selama hampir 40 tahun, dan jarang saya melihat eksodus secepat ini," katanya.