DUNIA fashion Tanah Air memang semakin diakui dunia. Karya-karya fashion dari desainer Indonesia pun semakin banyak diminati secara global, dan sering dipamerkan di luar negeri.
Nah, baru-baru ini sebanyak 18 desainer atau jenama lokal tampil di Dubai Expo 2020 dalam acara modest fashion pertama di Dubai Expo 2020. Para desainer lokal pun mengangkat wastra Nusantara dengan keunikan brand modest fashion masing-masing.
Diketahui juga, dalam acara Indonesia Modest Fashion Day di Dubai Expo 2020 terdapat 2 brand Dubai yang berpartisipasi di event tersebut. Ini memberi makna bahwa pasar Internasional pun ingin ikut terlibat dalam event anak bangsa di negeri orang.
Di acara tersebut para desainer lokal maupun desainer Dubai ditantang untuk mengolah tekstil Indonesia menjadi koleksi ready to wear. Event ini berlangsung pada 13 Maret 2022.
"Acara Indonesia Modest Fashion Day ini adalah bagian dari Bank Indonesia Special Week at Expo 2020 dan Road to G20 Presidency of Indonesia 2022," terang Franka Soeria, Co-Founder #Markamarie and Founder of Council of Modest Fashion, Kamis (17/3/2022).
Ia pun menjelaskan bahwa Modest Fashion adalah industri terbesar di Indonesia. Sebagai pasar besar, keunikan produk fashion yang diciptakan desainer Indonesia bisa dilihat dari setiap karya yang diciptakan.
"Ya, perbedaan utama dari produk Indonesia dengan produk lain di seluruh dunia adalah kentalnya pengaruh budaya di produk-produk kita. Budaya Indonesia diterjemahkan dalam desain ready to wear dan menghasilkan koleksi unik dan sarat akan sentuhan seni bermakna. Kami membawa pilihan lain ke dalam arena global modest fashion," ungkap Franka.
Karena ada keterlibatan desainer Dubai yang mengolah kain wastra Nusantara, hal ini yang membedakan event fashion tersebut dengan yang lainnya.
Ya, ada dua brand Dubai yang ikutan di event ini yaitu Dulce by Safiya dan Nuna Atelier. Mereka berpartisipasi juga dalam mengolah kain Nusantara dan memadankan koleksinya dengan aksesori buatan Indonesia.
Safiya Abdallah selaku founder Dulce by Safiya berkomentar bahwa awalnya hanya melihat lewat foto tekstil-tekstil Indonesia dan sudah tertarik.