PERHELATAN Paris Fashion Week (PFW) pada awal Maret lalu jadi perbincangan ramai para netizen. Publik membahas para desainer dan brand asal Indonesia yang melakukan fesyen show di Paris, seakan melakukan pembohongan publik karena sebetulnya tidak masuk dalam jadwal show resmi PFW yang digelar oleh pihak Federation de la Haute Couture et de la Mode (FHCM).
Dugaan dari para netizen tersembut timbul, salah satunya karena melihat konten-konten sosial media yang diungggah oleh desainer, brand, atau influencer yang terlibat memakai tagar Paris Fashion Week.
Wulan S. Haryono, CEO Fashion Division, EO yang memboyong brand lokal seperi Scarlett, 3Second, dan desainer seperti Anggia, Purana, IKYK, hingga Danjyo Hiyoji untuk show di Paris pada 5-6 Maret 2022 di The Westin, Paris menuturkan pemakaian tagar atau hashtag seperti #parisfashionweek atau #PFW itu tidak dilarang.
“Meskipun fesyen show yang diadakan Fashion Division atau fesyen show production lain bukan bagian dari Paris Fashion Week yang diadakan FHCM. Penggunaan kata-kata atau tagline During Paris Fashion Week, at Paris Fashion Week, atau hashtag #parisfashionweek, #PFW itu diperbolehkan dan ini sudah dikonfirmasi ke FHCM,” kata Wulan saat ditemui dalam konferensi pers, Jumat (18/3/2022) di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Dijelaskan lebih lanjut, yang dilarang adalah menyematkan alias men-tag akun @Parisfashionweek, akun @Fhcm, dan juga pemakaian logo resmi Paris Fashion Week.
BACA JUGA :Â Fashion Division Tegaskan Tak Pernah Klaim Bagian dari FHCM
Ketika ditanya apakah 23 desainer dan brand Indonesia yang dibawa oleh Fashion Division ke Paris sudah mengetahui aturan tersebut, Wulan mengatakan sebelum berangkat semua kliennya sudah tahu apa saja peraturan yang ditetapkan.
“Jelas sejak mereka (klien) pertama datang ke kantor dan kita promokan tentang acara ini, kita sudah jelaskan ini adalah independent EO dan Offline show dan mereka tahu peraturannya seperti apa. Jadi desainer-desainer di bawah Fashion Division itu sudah pasti dan jelas tahu tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan,” imbuhnya.
BACA JUGA :Â Tampil di Paris, Vivi Zubedi Ingin Kain Sasirangan Banjarbaru Dilirik Dunia!
Ia menyebut, bahkan sejak awal para desainer dan brand yang terlibat sudah diberitahu, jika ingin masuk FHCM maka harus melakukan sendiri proses pengajuan diri.
“Kita juga jelaskan kalau mau masuk ke FCHM, apply sendiri karena kita enggak bisa bantu,” kata Wulan lagi.