MERKURI merupakan salah satu zat kimia berbahaya yang paling mengancam kesehatan masyarakat di dunia, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO). Saking berbahayanya, keracunan merkuri telah merenggut ribuan nyawa warga kota Minamata di Jepang pada 1950-an hingga awal 2000-an
Dalam bencana fatal tersebut, lebih dari 2.000 orang juga menderita kecacatan permanen serta gangguan berat yang akhirnya dikenal sebagai penyakit Minamata. Ingin tahu lebih jelas soal penyakit Minamata? Simak ulasan berikut ini.
Penyakit Minamata yang disebabkan oleh keracunan merkuri menyerang otak dan sistem saraf seseorang. Gejalanya antara lain kejang otot, mati rasa pada tangan dan kaki, otot melemah, penglihatan menyempit, serta gangguan pendengaran dan wicara. Dalam kasus yang sudah parah, keracunan merkuri di kota Minamata ini menyebabkan kelumpuhan, gangguan jiwa, koma, hingga kematian. Keracunan merkuri pada ibu hamil juga mengakibatkan kecacatan janin, keguguran, atau bayi lahir mati.
Sebegai langkah pencegahan, muncul kampanye "Make Mercury History," dari Konvensi Minamata tentang Merkuri. Tagline ini berarti, ke depannya senyawa tersebut harus disudahi penggunaannya karena terbukti banyak merugikan lingkungan, termasuk membahayakan kesehatan masyarakat.
Tahun ini Indonesia dipercaya untuk menjadi negara tuan rumah pertemuan para pihak atau Conference of the Parties (COP) yang keempat. Pembukaan COP-4 Konvensi Minamata dilaksanakan di Bali (21/03/2022) yang dihadiri oleh delegasi dari berbagai negara.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menegaskan, isu merkuri ini harus menjadi perhatian global. Masyarakat dan semua pihak harus perhatian dengan bahaya merkuri ini.
"Apa yang kita putuskan dalam beberapa hari mendatang, dan apa yang akan kita lakukan ketika kita kembali ke negara masing-masing setelah pertemuan, sangat penting untuk implementasi Konvensi Minamata," kata Menteri Siti dalam keterangannya.
Baca Juga: Aksi Nyata 50 Tahun Hidupkan Inspirasi, Indomie Fasilitasi Perbaikan Sekolah untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News