HARI Tuberkulosis (TBC) diperingati setiap 24 Maret. Pada tahun ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengangkat tema ‘Invest to End TB. Save Lives’ untuk memperingatinya.
TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut ditemukan oleh dr. Robert Koch pada 1882. Karena itu, Hari Tuberkulosis Sedunia wajib diperingati sebagai bagian dari memperkuat upaya untuk mengakhiri kasus TBC di dunia.
Â
Dalam memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia, dr. Sry Dhuny Sp.P. - Dokter Spesialis Paru (PDPI Jakarta) mengatakan, TBC merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena ini merupakan penyakit menular.
Terlebih, Indonesia masuk ke dalam 8 negara kasus TBC tertinggi dengan total kasus baru per 2020 sebanyak 384.025 atau 8.5 persen kasus global. Angka kematiannya juga mencapai 98.000 atau setara dengan 11 kematian per jam.
"Kalau kita lihat angka ini cukup tinggi. Berapa orang yang meninggal akibat kecelakaan setiap 1 jam? Sedangkan TBC ada 11 orang meninggal," kata dr. Sry dalam webinar media brief World Tuberculosis Day 2022, Kamis (24/3/2022).
Hingga saat ini, tuberkulosis pun masih menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia. Ini karena TBC dapat menginfeksi siapa saja, terlebih dengan orang yang memiliki imunitas tubuh yang lemah.
Penyandang diabetes melitus atau kencing manis juga memiliki sistem imunitas tubuh yang lemah. Sehingga penderita diabetes melitus berisiko lebih banyak 2-3 kali lipat untuk terinfeksi TBC.
 BACA JUGA:Gejala Awal TBC, Batuk Berdahak 3 Minggu Lebih
Selain diabetes melitus, TBC juga kerap menyerang orang dengan gangguan HIV. HIV adalah virus yang menyerang dan melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia. 3 dari 100 orang yang terinfeksi TBC biasanya terinfeksi HIV.
(DRM)