MUTASI virus Covid-19 nampaknya tidak selesai hanya di varian Omicron. Setelah adanya varian Omicron, kini muncul turunan-turunan baru dari varian tersebut, sebut saja varian BA.2 dan BA.3 bahkan ada juga varian kombinasi Deltacron.
Nah belakangan, muncul lagi varian terbaru yang dinamakan barian XE. Varian ini ditemukan di Inggris, dan cukup menyita perhatian dunia lantaran turunan dari varian mutasi Omicron Siluman/Son Of Omicron (BA.2).
Varian XE diketahui lebih cepat menular, meski ada anggapan tidak berbahaya. Ahli Epidemiologi menjelaskan bahwa varian XE lahir pada tubuh orang yang terinfeksi dua varian Omicron sekaligus yaitu varian BA.1 dan BA.2.Â
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun angkat suara terkait temuan kasus varian XE di Inggris ini. Menurut laporan ABC News, WHO kini sudah mulai melakukan pemantauan mendalam terkait penemuan varian XE tersebut.Â
BACA JUGA:Varian XE Lebih Menular, Perlukah Khawatir?
Laporan awal menyebutkan bahwa varian XE lebih mudah menular 10 persen daripada BA.2. Di sisi lain, beberapa ahli mempercayai bahwa varian XE ini tidak memberi dampak berarti bagi situasi pandemi secara global.Â
"Varian rekombinan seperti XE ini misalnya terjadi ketika seseorang terinfeksi dengan 2 atau lebih varian pada waktu yang sama. Hal itu mengakibatkan percampuran materi genetik virus di dalam tubuh pasien," kara Bada Keamanan dan Kesehatan Inggris (UKHA), dikutip MNC Portal dari NY Daily News, Selasa (5/4/2022).Â
"Sepanjang pandemi Covid-19, sejatinya telah ditemukan banyak varian rekombinan. Tapi, varian rekombinan sebagian besar tidak memberi keuntungan apapun untuk si virusnya sendiri, malah relatif membuatnya mati," tambah laporan UKHA.Â