SARAF terjepit atau dalam dunia medis disebut Lower Back Pain (LBP) telah menjadi penyebab utama hidup dengan keterbatasan fisik (disabilitas) selama bertahun-tahun sejak 1990. Bahkan pada 2017, prevalensi penderita LBP diperkirakan mencapai 7,5% dari populasi dunia.
Penyakit ini tak hanya diderita lansia, tapi juga anak muda karena gaya hidup tak sehat dan kurangnya berolahraga. Demikian yang dijelaskan oleh Dokter Spesialis Orthopedy Konsultan Orthopaedic Spine RS PELNI dr. Rizky Notario Haryanto Putro, Sp.OT.
dr. Rizky mengatakan, saraf kejepit sendiri terbagi menjadi dua tipe dilihat dari sisi letak penjepitan, yaitu Herniated Nucleus Pulposus (HNP) dan Nerve Entrapment Syndrome. HNP adalah kondisi di mana bantalan atau cakram yang berada di antara tulang belakang (soft gel disc atau nucleus pulposus) keluar dari posisi semula atau robek dan menjepit cabang saraf di sekitarnya. Sedangkan, nerve entrapment syndrome adalah kondisi ketika jaringan sekitar saraf seperti ligamen dan osteofit menekan saraf.
"Untuk mengetahui tipe saraf kejepit yang dialami, pasien perlu melakukan pemeriksaan penunjang seperti X-Ray, Computed Tomography scan (CT scan) scan, hingga Magnetic Resonance Imaging (MRI)," ujar dr. Rizky dalam webinar Kenali Gejala Syaraf Kejepit & Penanganannya, Kamis (28/4/2022).
BACA JUGA :Â Kenali Saraf Terjepit, Risiko Nyeri yang Rentan Dihadapi saat WFH
Gejala yang ditimbulkan biasanya meliputi mati rasa atau berkurangnya sensasi di area yang dilalui oleh saraf, munculnya rasa nyeri yang tajam atau seperti terbakar, kesemutan, otot terasa lemah, hingga kaki dan tangan sering kali sulit digerakkan.
BACA JUGA :Â Waspada! Main HP Sambil Nunduk Bisa Bikin Saraf Leher Terjepit
Adapun penanganan saraf kejepit tergantung dari kondisi pasien, yakni seberapa parah nyeri yang dialami serta tingkat keparahan HNP. Lama pengobatan penyakitnya pun berbeda-beda. Namun secara umum, penanganan saraf kejepit terdiri dari minimal invasive surgery, microdecompression, open surgery, hingga konservatif atau non-operatif yang menggunakan obat-obatan, fisioterapi, dan korset.
Lebih lanjut, dr. Rizky mengimbau para penderita saraf kejepit untuk melakukan operasi jika memang diperlukan, salah satunya dengan PSLD (Percutaneous Stenoskopi Lumbar Discectomy), yakni teknik operasi pada tulang belakang yang menggunakan endoskopi melalui sayatan kecil.