MESKIPUN mengaku sebagai teman, tapi para dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memang tidak boleh berada di dua tempat. Hal ini merujuk pada undangan yang dilontarkan oleh Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) kepada para dokter yang mau bergabung.
IDI pun memastikan bahwa sampai saat ini telah mendapat dukungan lebih dari 110 Organisasi Profesi dan Keseminatan yang tercatat di MPPK dan berada di bawah naungan IDI. Hal ini terlihat dari berbagai surat resmi sebagai bentuk pernyataan dukungan yang dikirimkan ke PB IDI.
Dalam surat tersebut, para ketua umum dari setiap organisasi profesi medis menyatakan bahwa organisasi profesi medis yang mereka pimpin adalah organisasi profesi medis resmi yang berada di bawah naungan PB IDI, serta meminta kepada seluruh anggota organisasi profesi medis tersebut untuk tetap solid.
IDI pun memastikan saat ini tidak ada dokter yang akan pindah ke PDSI. Ini dibuktikan oleh banyaknya surat resmi yang dikirimkan ke PB IDI, menyatakan bahwa anggota IDI tak akan 'pindah rumah'.
"Seluruh Organisasi Profesi Medis yang berada di bawah naungan IDI menyerukan dukungannya untuk tetap solid dan bersatu dalam Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI)," tegas pernyataan IDI yang diterima MNC Portal, Jumat (29/4/2022).
Ketua Umum Majelis Pengembangan Pelayanan Kedokteran (MPPK), Dr. dr. Ika Prasetya Wijaya, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, FICA mengatakan bahwa setiap organisasi profesi medis yang tercatat di MPPK dan IDI telah sepakat untuk tetap solid dan berada di bawah naungan PB IDI.
"Sesuai putusan Mahkamah Konstitusi tentang tenaga kesehatan telah menyatakan secara jelas bahwa hanya perlu satu wadah organisasi profesi untuk satu jenis tenaga kesehatan. Di Indonesia sendiri, organisasi yang dimaksud adalah IDI," tegas dr Ika Prasetya.