DI dalam kehidupan sehari-hari ternyata masih ada kesalahan saat menyimpan telur. Sebagian orang berpendapat, telur memerlukan perawatan ekstra dalam penyimpannya, demi menghindari perkembangan bakteri yang bisa menyebabkan orang memakannya menjadi sakit.
Nah, berikut tujuh kesalahan yang masih terjadi saat menyimpan telur, menurut Layanan Keamanan dan Inspeksi Makanan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), seperti dikutip dari laman Real Simple:
Baca juga: Viral Wanita Bertemu Jodoh saat Temani Ayahnya Cuci Darah, Netizen: Dapet yang Berbakti JugaÂ
1. Membeli telur yang tidak disimpan dengan benar
Dilansir Antara, ketika membeli telur, pastikan disimpan dengan benar di toko. Telur disimpan di bagian berpendingin di toko bahan makanan karena bakteri apa pun yang ada dalam telur dapat berkembang biak dengan cepat pada suhu kamar, tetapi kecil kemungkinannya untuk berkembang biak jika dalam suhu dingin.
Selanjutnya, usahakan memilih telur Grade A atau AA dengan cangkang yang bersih dan tidak pecah. Saat membeli produk telur, carilah wadah yang tertutup rapat.
2. Tidak mendinginkan telur setelah sampai di rumah
Setelah membeli telur dari toko kelontong setempat atau melalui jasa pengiriman, Anda perlu segera mendinginkannya. Selain itu, setelah telur didinginkan, maka harus tetap seperti itu.
USDA mencatat, telur dingin yang ditinggalkan pada suhu kamar dapat memfasilitasi pergerakan bakteri ke dalam telur dan meningkatkan pertumbuhan bakteri salah satunya Salmonella yang dapat menyebabkan diare, demam, dan kram perut.
3. Tidak mengatur kulkas dalam suhu yang tepat
Telur tidak hanya perlu didinginkan secepatnya, tetapi juga perlu didinginkan pada suhu yang tepat. Pastikan lemari es disetel pada suhu 4 derajat Celsius atau lebih rendah, dan simpan telur di dalam kartonnya. Telur juga harus disimpan di bagian terdingin dari lemari es, dan tidak disimpan di bagian pintu, yang cenderung lebih hangat.
Baca juga: Hepatitis Akut Misterius Hanya Menyerang Anak-anak? Ini Kata IDAIÂ
4. Mencuci telur
Mencuci telur tidak diperlukan karena bisa meningkatkan risiko kontaminasi pada pangan ini. Lebih khusus lagi, ketika telur dicuci, airnya bisa masuk ke telur melalui pori-pori di cangkangnya.
Selain itu, tidak ada alasan untuk mencuci telur, karena setiap telur sudah memiliki lapisan pelindung.