PENYAKIT kuku dan mulut pada hewan berkuku dua ditemukan kasusnya di Jawa Timur. Kementerian Kesehatan memastikan bahwa penyakit tersebut tidak zoonosis atau berpindah dari hewan ke manusia.
Meski tidak zoonosis, apakah mengonsumsi daging hewan terinfeksi penyakit kuku dan mulut atau PKM membahayakan kesehatan manusia? Apakah dengan makan daging hewan terinfeksi, ada risiko seseorang bisa terinfeksi juga?
Â
Dijelaskan Dokter Hewan drh Aisyah Purnomosari, PKM tidak zoonosis. Karena itu, mengonsumsi daging hewan terinfeksi PKM statusnya aman asal dimasak hingga matang.
"PKM tidak zoonosis. Daging aman dikonsumsi dengan syarat direbus matang 100 derajat celcius selama 30 menit," papar drh Ais, sapaan akrabnya, Rabu (11/5/2022).
"Daging yang dimaksud itu tanpa jeroan, tulang, dan kepala," tambahnya.
Lalu, bagaimana dengan susu dari hewan yang terinfeksi PKM? Apakah aman juga? Menurut drh Ais, susu juga aman asal dididihkan di suhu 100 derajat celcius selama 15 menit.
Dokter hewan Ais menambahkan, menjadi bahaya ketika baru beli daging kemudian dicuci dan air bekas cucian tersebut dibuang ke aliran sungai atau mencemari sumber minum hewan rentan.
"Karena itu, kalau beli daging segar, segera rebus saja, jangan dicuci. Kalaupun mau disimpan, simpan di kulkas selama 24 jam baru dipindahkan ke freezer," tambah drh Ais.
 BACA JUGA:Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Berdampak ke Suplai Daging? Ini Penjelasan Buwas
Dokter hewan Ais menekankan sekali lagi bahwa PKM memang bukan zoonosis, tapi tingkat penularan penyakit ini amat cepat antarhewan rentan dan tingkat kesakitannya atau morbiditas tinggi pada hewan rentan.
(DRM)