SAAT ini ada 15 kasus yang diduga menjadi kasus hepatitis misterius. Kasus hepatitis akut ini pun tidak hanya menjadi perhatian dari kemenkes, tapi juga Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Apalagi, di Indonesia korban meniggal yang diduga karena hepatitis misterius ini sudah bertambah dua orang. Dengan penambahan kasus meninggal ini, jumlah kematian akibat hepatitis misterius di Indonesia sebanyak enam anak.
Teranyar, Dinas Kesehatan Solok, Sumatera Barat, melaporkan seorang bayi berusia 2 bulan diduga terkonfirmasi hepatitis misterius dan meninggal dunia. Beberapa jam kemudian, seorang anak berusia 2 tahun di Medan, Sumatera Utara, dinyatakan meninggal dunia dengan gejala merujuk pada hepatitis misterius.
Hepatitis sendiri adalah penyakit pembengkakan dan peradangan hati yang paling sering disebabkan oleh infeksi virus. Kerusakan hati yang terletak di sisi kanan atas perut dapat mengganggu metabolisme seluruh tubuh yang menjadi fungsi hati.
Penderita hepatitis akan mengalami gangguan produksi empedu yang penting untuk pencernaan; penyaringan racun dari tubuh; ekskresi bilirubin, kolesterol, hormon, dan obat-obatan; metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein; penyimpanan glikogen, vitamin (a, d dan k), dan mineral; hingga sintesis faktor pembekuan darah.
Infeksi virus pada hati yang diklasifikasikan sebagai hepatitis ada lima jenis, yaitu virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Hepatitis A adalah jenis penyakit yang paling ringan, sedangkan hepatitis D lebih parah. Jenis hepatitis ini akan menentukan pengobatan. Beberapa bentuk hepatitis juga dapat dicegah.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jenis-jenis hepatitis, berikut adalah penjelasannya, seperti dilansir dari Healthline.
Hepatitis A
Jenis hepatitis ini berasal dari infeksi virus Hepatitis A (HAV). Jenis hepatitis ini paling sering ditularkan melalui konsumsi makanan atau air yang telah terkontaminasi oleh kotoran mengandung virus.