PANDEMI Covid-19 memberikan dampak ke berbagai sektor, termasuk pendidikan. Sejak munculnya pandemi, sekolah-sekolah di Indonesia memutuskan untuk tidak melakukan pembelajaran tatap muka (PTM).
Sebagai gantinya, sekolah-sekolah menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Metode ini dipakai untuk mengurangi atau menghindari paparan virus penyebab Covid-19.
Namun, ada beberapa kendala yang dihadapi sebagian orang terkait PJJ. Hal itu diungkap Direktur Utama PT Teknologi Migo Indonesia, Dan Connor, dalam Webinar Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Atasi Learning Loss, Selasa (17/5/2022).
āKami sangat menyadari pandemi Covid-19 memberikan dampak besar untuk pendidikan di Indonesia,ā kata Dan Connor.
āBeberapa kendala yang muncul saat pembelajaran jarak jauh atau hybird seperti keterbatasan kualitas koneksi internet, biaya kuota yang tinggi, dan ketersediaan mencari pendukung pembelajaran dari rumah,ā sambung dia.
BACA JUGA :Ā Mengatasi Ancaman Learning Loss pada Generasi Muda Pasca-Pandemi
Kendala-kendala tersebut, tak jarang memberikan dampak bagi para siswa seperti learning loss atau berkurangnya pengetahuan dan keterampilan secara akademis. āKami menyadari bahwa pandemi Covid-19 telah berpengaruh terhadap kehilangan pembelajaran seperti learning loss,ā ujarnya.
BACA JUGA :Ā Learning Loss Ancam Generasi Muda Pasca-Pandemi, Masalah Apa Itu?
Dia mengatakan, pihaknya ingin kembali memulihkan dunia pendidikan di Indonesia dengan mendukung program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI (Kemendikbud Ristek). Oleh karenanya, pihaknya mengadakan Webinar Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Atasi Learning Loss.
āDiharapkan ini dapat mendorong dan meningkatkan literasi berbahasa peserta didik. Tidak hanya membaca dan menulis, tetapi juga memahami serta menyampaikan kembali,ā ungkap Dan Connor.