PENYAKIT Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak menyerang di beberapa daerah di Indonesia, dengan daerah yang paling banyak mengalaminya adalah Aceh dan Jawa Timur. Penyakit PMK ini memang cukup membuat heboh, meskipun bukan penyakit baru di Indonesia.
Penyakit khusus hewan berkuku dua tersebut sudah ada sejak lama sekali di negeri ini, tapi baru terjadi lagi di pertengahan 2022. Hal ini memicu peneliti dan pemerintah mengantisipasi penularan lebih meluas.
"PMK bukanlah penyakit baru. Penyakit ini sudah ada di Indonesia sejak 1887, kejadian pertama ditemukan di Malang dan saat itu PMK pun mewabah seperti saat ini," terang Prof NLP Indi Dharmayanti, selaku Kepala Organisasi Riset Kesehatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), di webinar, Kamis (19/5/2022).
Di sisi lain, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menerangkan bahwa PMK sejatinya sudah ada vaksinnya. "BRIN punya tanggung jawab untuk untuk mengembangkan vaksin yang sudah ada sehingga memberi solusi untuk masalah ini," katanya.
So, berikut ini 'timeline' penyakit mulut dan kuku atau PMK di Indonesia secara detail:
1. Ditemukan pertama kali pada 1887
Kasus PMK pertama kali teridentifikasi pada 1887 di Malang. Saat itu, penyakit menular ini bahkan menginfeksi hewan berkuku dua hingga Banyuwangi.
2. 1889
Penyakit mulut dan kuku ditemukan di Jakarta.
3. 1892
PMK terkonfirmasi di Aceh.
4. 1906
PMK ada di Medan dan Kalimantan.
5. 1907
Sebanyak 1.201 hewan ternak di Pulau Jawa terinfeksi PMK, termasuk di Jakarta, Cirebon, Priangan, Pasuruan, Besuki, Banyumas, Kedu, Malang, dan Madura.
6. 1974
Pemerintah mulai memvaksin hewan yang terpapar PMK dengan memprioritaskan di area tertinggi kasus yaitu di Bali, Sulawesi, dan Jawa. Vaksin yang diberikan adalah vaksin 01 BFS.