BEBERAPA negara di Eropa mulai melaporkan adanya serangan virus cacar monyet. Virus yang cukup langka ini, menginfeksi mereka yang bahkan tidak bepergian ke Afrika.
Memang, cacar monyet adalah penyakit menular yang penyebaran virusnya didominasi akibat paparan cairan lesi di kulit. Kontak erat dengan pasien berisiko tinggi terinfeksi penyakit ini.
"Penyebaran utama cacar monyet melalui kontak langsung. Artinya, seseorang sangat mungkin terinfeksi virus cacar monyet jika bersentuhan dengan pasien atau monyet infeksius secara langsung atau memegang benda yang terkontaminasi virus," papar Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril di Webinar, Selasa (24/5/2022).
Tapi, fakta lain yang cukup mengkhawatirkan adalah virus cacar monyet disinyalir bisa menyebar lewat droplet juga. Karena itu, Syahril mengimbau masyarakat agar berhati-hati. "Ada data menyebutkan, cacar monyet disinyalir menyebar lewat droplet sebesar 18%. Ini harus jadi catatan bersama agar kita lebih berhati-hati," terangnya.
Cairan yang ada di tubuh pasien cacar monyet sangat infeksius. Virus cacar monyet ternyata ditemukan di lendir hidung maupun daerah mulut pasien. Itu kenapa, saat pasien cacar monyet bersin atau batuk, risiko penyebaran terjadi.
"Cairan di tubuh pasien cacar monyet sebagian besar mengandung virus. Itu kenapa, pasien harus sadar betul etika batuk dan bersin jika ada orang lain di sekitarnya," tambah Syahril.