KUALITAS udara Jakarta tercatat menjadi yang paling buruk di dunia. Hal ini sesuai dengan indeks yang dikeluarkan oleh IQ Air melalui laman resmi di Jakarta. Tercatat, kualitas udara di Jakarta pada pukul 08.00 WIB tadi mencapai indeks 160.
Berdasarkan standar Amerika Serikat (AQ US) menggolongkan indeks 151 hingga 200 merupakan kategori udara yang tidak sehat. Konsentrasi "particulate matter" (PM) 2.5 mencapai 14,6 kali lipat di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menurut data terbaru dariAir Quality Life Index (AQLI) dari University of Chicago dan Nafas, saat ini lebih dari 93 persen dari 262 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah dengan tingkat Particulate Matter (PM) 2.5 rata-rata tahunan. Angka ini melebihi ambang batas pedoman World Health Organization (WHO).
Direktur AQLI Kenneth Li mengatakan, masyarakat perlu menyadari pentingnya mengurangi polusi udara. Tingginya angka polusi udara ini akan berdampak terhadap angka harapan hidup penduduk Indonesia.
βRata-rata orang Indonesia diperkirakan dapat kehilangan 2,5 tahun dari usia harapan hidupnya akibat polusi udara saat ini, karena kualitas udara tidak memenuhi ambang aman sesuai pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk konsentrasi partikel halus (PM2.5),β ujarnya.
Ditambahkan Chief Growth Officer Nafas Indonesia Piotr Jakubowski, polusi udara menyebabkan banyak masalah terkait dengan kesehatan, terutama yang berkaitan dengan saluran pernapasan dan paru-paru. "Untuk itu, kita perlu sadar akan bahaya polusi udara, karena udara yang kita hirup mengambil kehidupan bertahun-tahun dari masa depan kita,β tuturnya.
Follow Berita Okezone di Google News