DI tengah pandemi Covid-19 semua pekerjaan makin tergantung dengan kemajuan teknologi. Oleh karena itu tak mengherankan jika permintaan tenaga kerja di bidang informasi dan teknologi alias IT semakin meningkat.
Apalagi menurut data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2021, Indonesia masih kekurangan SDM IT, meskipun disisi lain, berdasarkan data Badan Ekonomi Kreatif, Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan kisaran sebesar 90 persen.
Â
Namun sayangnya pengembangan karier di bidang IT bukanlah sesuatu yang umum bagi masyarakat di daerah. Sekolah-sekolah ternama di kota-kota besar saja masih bekerja untuk meningkatkan kualitas SDM guru-guru memiliki kompetensi IT terkini.
Sedangkan sekolah di luar kota besar, memiliki keterbatasan dalam penyediaan sumber daya baik guru maupun fasilitas komputer. Makanya tak heran jika Indonesia kekurangan tenaga kerja di bidang IT.
Melihat kebutuhan tersebut, Salvatore Unedo Silalahi, siswa di bangku SMA kelas 10 di salah satu sekolah swasta di Jakarta mendirikan Staditek yang merupakan sebuah program pengabdian kepada masyarakat.
Salvatore yang akrab disapa Salva mengaku sangat tertarik mendalami ilmu yang berkaitan dengan investasi dan IT sejak umur 13 tahun. Makanya tak heran jika ia jadi pemenang Olimpiade Science Nasional (OSN) SMA bidang Informatika 2021 pada saat dia masih duduk di kelas 9.
Menurut Salva, Staditek adalah program edukasi IT gratis pertama di Indonesia yang menyasar kalangan murid di daerah tertinggal. Sebab sangat penting mengenalkan karier di bidang IT bagi generasi muda di daerah-daerah.
Pihaknya, lanjut Salva, tidak hanya menyediakan tenaga pengajar namun juga fasilitas yang dibutuhkan seperti laptop dan koneksi internet. Ini agar proses belajar mengajar dapat berjalan lebih nyata.
Melalui Staditek, Salva menyasar persiapan kemampuan IT pada pekerjaan yang sekarang banyak diminati seperti back-end developer, front-end developer, mobile developer dan full stack developer.
"Saya berharap di masa depan, para anak didik di daerah dapat memiliki kesadaran dan inisiatif untuk menekuni dan berkarir di bidang IT, sehingga dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja dan sebagai tambahannya memiliki pendapatan yang layak sehingga dapat membantu bahkan meningkatkan perekonomian keluarga," ujar Salva penuh semangat.
 BACA JUGA:Karier Bob Tutupoly, Penyanyi Legendaris hingga Bermain Film
Masyarakat di daerah-daerah seperti pedesaan saat ini telah dimudahkan untuk dapat mengakses berbagai pelatihan gratis IT secara online di internet. Namun, menurut Salva, belajar secara otodidak dengan memanfaatkan berbagai sumber yang tersebar dengan keanekaragaman jenisnya di internet cukup membingungkan, terutama apabila tidak dituntun, maka proses pembelajaran akan menjadi tidak efektif karena tidak dapat mencapai target kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.