INTERNATIONAL Kissing Day atau Hari Ciuman Internasional dirayakan setiap 6 Juli oleh seluruh dunia. Di momen itu, masyarakat global membagikan momen mesra dengan orang terkasih dan tak sedikit pula membagikan foto ciuman di media sosial.
Perayaan Hari Ciuman Sedunia ini memang tidak lumrah dilakukan di Indonesia. Namun, tidak ada salahnya jika kita mempelajari sejarahnya, bukan? Lagi pula, sah-sah saja kok bila peringatan International Kissing Day ini dilakukan oleh pasangan suami istri.
Dikutip dari National Today, Kamis (7/7/2022), praktik berciuman termasuk praktik kuno yang akan lestari sampai kapan pun. Kehadirannya bukan hanya sekadar menunjukkan romantisme untuk sepasang kekasih yang saling mencintai. Lebih dari itu, ciuman memiliki makna yang jauh lebih kuat dari sekadar romansa dan dapat dipraktikkan oleh siapa pun.
Praktik berciuman telah dikenalkan orang-orang Romawi masa lalu dan meluas di Eropa. Saat itu, ciuman digambarkan dalam tiga bentuk, yakni osculum (kecupan ramah di pipi), basium (ciuman penuh kasih di bibir), dan savium (ciuman paling bergairah di mulut). Bahkan, pada masyarakat Romawi, indikator status sosial ditunjukkan melalui kapan, di mana, dan bagaimana seseorang mencium.
Budaya dan adat berciuman di berbagai belahan memang cukup unik. Pria atau wanita di Italia dan Yunani biasa saling berciuman di bibir saat saling menyapa. Di Prancis, ciuman pada pipi merupakan bentuk salam adat. Lain lagi di Vietnam, ciuman seperti umumnya pasangan kekasih hanya boleh dilakukan secara pribadi.
Sementara itu, situs Days of The Year menjelaskan, Hari Ciuman Internasional ini dimulai pertama kali di Inggris pada tahun 2005. Itu adalah Hari Ciuman Nasional Inggris, dan kemudian menyebar ke seluruh dunia. Tujuannya, untuk merayakan ungkapan cinta yang paling diterima secara luas.
Follow Berita Okezone di Google News