TRADISI nyotaimori masih eksis hingga sekarang di Jepang. Bahkan, tradisi unik ini bisa ditemukan di Los Angeles, Las Vegas, hingga London.
Nyotaimori adalah tradisi makan sushi yang disajikan di atas tubuh telanjang wanita. Terkesan seksis? Memang, tapi begitulah tradisi Jepang yang terkenal ajaib dan gila ini.
Saking dianggap seksis, tradisi ini mendapat kecaman keras dari kelompok feminis. Nyotaimori dianggap sebagai bentuk eksploitasi tubuh perempuan, bahkan bentuk merendahkan perempuan.
"Beberapa pihak menentang Nyotaimori, termasuk kelompok feminis, karena tradisi tersebut dianggap memanfaatkan tubuh perempuan secara tidak tepat. Di China, Nyotaimori dicekal karena alasan kebersihan," ungkap laporan Love My Senses dikutip MNC Portal, Senin (10/10/2022).
Bagi masyarakat Jepang sendiri, Nyotaimori dinilai bukan sesuatu yang salah. Tradisi tersebut adalah bagian dari karya seni yang patut diapresiasi dan dilestarikan.
Pendapat serupa juga disampaikan oleh pengunjung Nyotaimori yang bercerita ke The Guardian. Menurut Ben, nama samaran, Nyotaimori bukan pornografi pun bentuk merendahkan perempuan.
"Selama si perempuan dibayar. Lagipula, ini adalah seni," kata Ben ke kantor berita media asing tersebut.
Di sisi lain, Anda perlu tahu bahwa perempuan yang ditunjuk sebagai 'meja sushi' tidak bisa sembarangan. Mereka adalah orang terpilih yang sudah menjalani pelatihan dan tentunya tidak punya penyakit kulit berdasar pemeriksaan medis.
"Perempuan yang jadi meja saji harus dilatih sungguh-sungguh, salah satu ujiannya adala tidak boleh bergerak berjam-jam," terang laporan tersebut.
Ya, perempuan yang bertugas menjadi 'meja saji' tidak boleh bergerak sedikitpun sampai akhirnya makanan yang disajikan di atas tubuhnya dihalap semuanya oleh pengunjung.
Baca Juga: Ikut Acara Offline BuddyKu Fest, Cara Jadi Content Creator Handal Zaman Now!
Baca Juga: Meet Eat Inspire, Hypernet Technologies Tawarkan Solusi PowerEdge Gen 15 Server
Follow Berita Okezone di Google News