KDRT atau kekerasan dalam rumah tangga bisa dicegah dengan mengenali karakter calon pasangan. Pada beberapa kondisi, pelaku KDRT bisa terlihat dari kebiasaan atau sifatnya dalam keseharian.
Menjadi kendala sekarang adalah bahwa kebanyakan pelaku KDRT itu dinilai sangat 'alim' di lingkungan sosial. Hal ini terbukti dari satu studi yang menunjukkan bahwa 90 persen pelaku KDRT itu tidak memiliki catatan kriminal dan pelaku umumnya taat hukum di luar rumah.
Makanya, tidak sedikit peristiwa KDRT dianggap mustahil karena pelaku di kesehariannya menunjukkan karakter yang baik dan sopan. Padahal, saat kembali ke rumah dia bisa dengan kejam menyiksa pasangan.
BACA JUGA :Â Viral Kasus KDRT Lesti Kejora dan Rizky Billar, Menteri PPPA Angkat Bicara
BACA JUGA :Â Rizky Billar Tak Peduli Kariernya Hancur, Hanya Ingin Bersama Lesti Kejora
Lantas, apa ciri-ciri pelaku KDRT yang bisa dikenali dari luar?
Menurut laporan National Coalition Against Domestic Violence (NCADV), tidak ada satu pun kepribadian khas pelaku KDRT yang dapat terdeteksi. Tapi, mereka itu sering menampilkan karakteristik umum seperti:
1. Pelaku KDRT sering menyangkal keberadaan atau meminimalkan keseriusan kekerasan dan pengaruhnya terhadap korban dan anggota keluarga lainnya.
2. Pelaku KDRT membuat korban menjadi objek dan sering melihat pasangannya sendiri sebagai properti.
3. Pelaku KDRT biasanya punya harga diri rendan dan merasa tidak berdaya di dunia. Dia mungkin tampak sukses, tapi secara internal mereka tidak merasa berdaya.
4. Pelaku KDRT punya seribu alasan membenarkan tindakan kekerasan mereka, misalnya menyalahkan stres di tempat kerja atau perilaku pasangan mereka sendiri.
5. Pelaku KDRT bisa bersikap menyenangkan dan menawan di depan orang lain di luar rumah dan terkesan sebagai pribadi yang baik. Padahal, bisa saja dia baru melakukan kekerasan ke pasangan.
Follow Berita Okezone di Google News