MEMILIKI perut buncit tak hanya menggangu penampilan, tetapi juga terhadap masalah kesehatan. Tak hanya mencari cara untuk mengecilkan perut buncit, Anda juga perlu tahu penyebabnya.Â
Kebiasaan dan pola makan yang keliru bisa menjadi penyebab perut buncit. Misalnya, doyan mengonsumsi makanan manis atau kebiasaan minum alkohol yang sekaligus memperburuk kondisi kesehatan Anda.Â
Berikut ini adalah 5 pola makan kebiasaan yang bisa menjadi penyebab perut buncit yang dilansir dari Healthline, Selasa (8/11/2022).
1. Makanan dan minuman manis
Banyak orang mengonsumsi lebih banyak gula tambahan setiap hari daripada yang mereka sadari. Makanan manis ini seperti kue kering, yogurt rasa, sereal sarapan, makanan kemasan, serta minuman berpemanis gula dan lain-lainnya.
Secara khusus, diet tinggi gula (misalnya, soda, kopi spesial, jus buah, minuman energi) dikaitkan dengan peningkatan lemak perut visceral.
Berbeda seperti makanan, Sugar-sweetened beverage (SSB) dapat dikonsumsi dengan cepat dalam volume besar karena memerlukan pemrosesan yang minimal.
Akibatnya, Anda mengalami asupan kalori dan gula yang besar, dengan sedikit atau tanpa nilai gizi, dalam sekali duduk. Bagi banyak orang, tidak jarang mengkonsumsi beberapa SSB dalam satu hari.
Mengonsumsi minuman yang mengandung gula tinggi ini dapat menyebabkan lonjakan sementara gula darah yang menyebabkan Anda merasa cepat lapar dan perlu segera minum atau makan lagi.
2. Konsumsi Alkohol
Alkohol dapat memiliki efek yang sehat dan berbahaya. Namun, asupan alkohol yang tinggi dapat menyebabkan peradangan, penyakit hati, jenis kanker tertentu, penambahan berat badan berlebih, dan banyak masalah kesehatan lainnya
Oleh karena itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat merekomendasikan untuk tidak dari satu minuman per hari untuk wanita dan dua minuman per hari untuk pria, atau menghindari alkohol sepenuhnya. Selain itu, konsumsi alkohol yang berlebihan dikaitkan dengan akumulasi lemak visceral yang lebih besar dan
3. Konsumsi Lemak trans
Lemak trans adalah salah satu lemak yang paling tidak sehat. Lemak trans sering digunakan dalam produk yang dipanggang dan makanan kemasan sebagai pengganti mentega, dan barang berbiaya tinggi yang murah namun efektif.
Lemak trans telah terbukti menyebabkan peradangan, yang dapat menyebabkan resistensi insulin, penyakit jantung, jenis kanker tertentu, dan berbagai penyakit lainnya.
Namun, lemak trans ruminansia, yang ditemukan secara alami dalam produk susu dan daging, tidak memiliki efek kesehatan negatif yang sama. Sehingga penting untuk membatasi konsumsi dari lemak trans ini.
Follow Berita Okezone di Google News