Share

Sejarah Hari Jomblo Sedunia, Kini Jadi Festival Belanja Online Terbesar

Wiwie Heriyani, MNC Portal · Jum'at 11 November 2022 12:32 WIB
https: img.okezone.com content 2022 11 11 612 2705411 sejarah-hari-jomblo-sedunia-kini-jadi-festival-belanja-online-terbesar-ForcsM3tnc.jpg Ilustrasi Jomblo. (Foto: Shutterstock)

TANGGAL 11 November 2022 memang diperingati sebagai singles day atau dialihbahasakan sebagai hari jomblo sedunia. Biasanya, mereka yang jomblo akan memberi diri mereka sendiri hadiah. Tidak heran jika kemudian banyak situs belanja online mengadakan promo di tanggal tersebut.

Hari Jomblo sedunia ini kerap dirayakan para wanita atau pria yang ingin memberikan diri mereka apresiasi terhadap status lajangnya. Lantas, bagaimana sebenarnya asal-usul Hari Jomblo sedunia ini? Berikut ulasannya.

Singles Day yang dirayakan setiap tanggal 11 November sebenarnya merupakan hari libur komersial di Tiongkok yang membantu para pria atau wanita untuk menunjukkan kebanggaan mereka sebagai lajang.

Jomblo

Perayaan ini berawal dari seorang mahasiswa tunggal di Universitas Nanjing China yang memilih 11 November karena tanggal ini memiliki bentuk serupa dua tongkat sebagai sebuah simbol perayaan untuk tidak meratapi status jomblo.

Perayaan ini kemudian berkembang dengan cepat menjadi hari libur tidak resmi yang cukup menyenangkan dan dinikmati orang-orang lajang di seluruh China. Mereka memanjakan diri dengan makan malam yang menyenangkan dan berbelanja barang-barang yang mereka beli untuk diri mereka sendiri.

Follow Berita Okezone di Google News

Dari awal mula yang sederhana itu, momen Singles Day dimanfaatkan para industri retail untuk mendapatkan untung dari para jomblo untuk melakukan me time dengan berbelanja. Bahkan, tercatat, pada tahun 2017, penjualan mereka mencapai hingga USD25 miliar di momen Single Day alias Hari Jomblo sedunia itu.

Perusahaan melihat ini sebagai peluang yang menguntungkan. Pada tahun 2009, Alibaba mencap Single's Day sebagai festival belanja online dan mulai menawarkan diskon kepada pembeli. Pesaingnya JD.com juga ikut-ikutan

Festival belanja 11/11 tahun 2009 hanya 27 merek yang berpartisipasi. Jumlahnya naik 100.000 kali lipat pada 2021. Alibaba mengatakan telah bekerja sama dengan lebih dari 250.000 merek. Pada tahun yang sama, hiruk-pikuk belanja besar-besaran selama 24 jam menghasilkan total penjualan USD38,4 miliar dalam sehari.

Menurut data Reuters, pada tahun 2013 dibutuhkan waktu 6 menit 7 detik untuk mencapai angka penjualan 1 miliar yuan (Rp 2,16 triliun). Sementara pada 2018, angka itu berhasil ditembus hanya dalam 21 detik.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini