KETIKA sudah berusia di atas 6 bulan, anak-anak memang tidak lagi mendapatkan nutrisi yang cukup hanya mengandalkan Air Susu Ibu (ASI) saja. Oleh karena itu, mereka butuh asupan makanan lain yang juga dikenal sebagai Makanan Pengganti ASI (MPASI).
Tapi, tidak sedikit orangtua yang kurang memahami tahapan makan bayi. Mengingat nasi adalah sumber makanan pokok, inginnya bayi buru-buru ikut diberikan nasi. Untuk awal fase MPASI, orangtua dapat memberikan makanan yang lunak, halus, dan encer (dalam bentuk pure) kepada bayi.
Setelah mampu beradaptasi dengan baik, orangtua dapat memberikan MPASI yang memiliki tekstur sedikit lebih kasar, contohnya bubur yang dicampur sayur. Pada fase ini, tidak sedikit pula orangtua yang buru-buru langsung memberikan MPASI berbentuk nasi utuh pada si Kecil.
Sedari awal MPASI, yaitu mulai usia 6 bulan, Mama sebenarnya sudah bisa memperkenalkan nasi sebagai salah satu jenis MPASI. Hanya saja, nasi yang diberikan bukanlah nasi utuh, melainkan dalam bentuk yang lebih halus seperti bubur sehingga mudah untuk ditelan.
Seiring bertambahnya usia anak, tekstur makan pun turut berubah yang nantinya akan sama dengan makanan keluarga. Tidak ada patokan kapan bayi boleh diberikan makan nasi. Secara umum pada usia 9-12 bulan, anak sudah bisa belajar makan dengan tekstur yang lebih kasar.
Usia 9-10 bulan bisa dimulai dengan memberikan bubur kasar dan nasi lembek. Lalu usia 11-12 bulan, bayi belajar makan nasi utuh dalam MPASI-nya. Nasi dapat diberikan sejak awal pemberian MPASI, yang terpenting orangtua memperhatikan teksturnya.
Orang tua bisa melatih anak untuk naik tekstur setiap bulannya, disesuaikan dengan kemampuannya. Apabila saat mengubah tekstur dari nasi lembek ke nasi utuh anak masih kesulitan, jangan paksakan.
Berikut ini tanda-tanda bayi siap menerima MPASI yang bisa diperhatikan, seperti dilansir dari KlikDokter:
- Bayi mampu menahan kepala dan leher sehingga tetap tegak
- Memiliki kemampuan untuk duduk sendiri atau dengan sedikit bantuan
- Refleks menjulurkan lidah berkurang dan kemampuan menelan bertambah
- Koordinasi antara mata, tangan, dan mulut baik sehingga bisa mengarahkan makanan ke dalam mulut
- Memiliki ketertarikan dengan makanan orang lain
Follow Berita Okezone di Google News