Share

5 Mitos Seputar Bayi yang Kerap Beredar di Indonesia

Martin Bagya Kertiyasa, Okezone · Sabtu 19 November 2022 11:32 WIB
https: img.okezone.com content 2022 11 18 612 2710445 5-mitos-seputar-bayi-yang-kerap-beredar-di-indonesia-8SnPKZtlIq.jpg Ilustrasi Anak Bayi. (Foto: Shutterstock)

KETIKA menjadi seorang ibu, tentu saja banyak orang memberikan saran, apalagi jika masih anak pertama. Tapi, saran yang diberikan bisa jadi malah sebuah mitos yang sudah lama beredar.

Dokter spesialis anak dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi SpA, MARS mengupas tuntas tentang lima mitos dan fakta seputar anak dan keluarga agar tidak salah mengambil keputusan serta lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial.

Berikut adalah beberapa mitos dan faktanya, dikutip dari siaran resmi Tokopedia.

Anak Bayi

Mitos: susu formula menurunkan kecerdasan anak

Faktanya, kecerdasan anak ditentukan oleh tiga faktor utama, yakni kebutuhan asuh (makanan dan minuman bernutrisi), kebutuhan asih (pemenuhan kasih sayang) dan kebutuhan asah (stimulasi yang tepat). "Susu formula di sisi lain, bisa menjadi solusi yang bisa membantu anak di atas satu tahun menaikkan berat badan," ujar dr. Tiwi.

dr. Tiwi juga menyarankan orangtua untuk mengeksplorasi berbagai jenis olahan susu, misalnya es krim atau gelato, agar lebih menarik bagi anak.

Mitos: bayi jangan sampai "bau tangan"

Bayi "bau tangan" adalah istilah untuk bayi yang selalu ingin digendong. Menurut dr. Tiwi, pada dasarnya bayi perlu digendong karena bayi perlu merasakan keamanan serta sentuhan yang hangat. Menggendong bayi juga dapat menumbuhkan rasa percaya bayi terhadap orangtua.

Mitos: anak tidak boleh mandi saat sakit

Faktanya, kulit merupakan lapisan paling luar yang berfungsi melindungi tubuh dari berbagai kuman dan penyakit, maka kesehatan kulit menjadi semakin penting saat anak sakit. Apabila seorang anak sakit, dia tetap harus menjaga kesehatan kulit dengan mandi air hangat.

Follow Berita Okezone di Google News

Mitos: bayi perempuan lebih cepat bicara

Jenis kelamin bayi tidak menentukan kemampuan berbicara. Kecerdasan terbentuk dari kromosom X. Walau perempuan memiliki dua kromosom X dan laki-laki hanya punya satu kromosom X. "Tanpa adanya stimulasi maka kemampuan berbicara tidak akan terangsang," kata dr. Tiwi.

Ada berbagai contoh kegiatan untuk menstimulasi kemampuan berbicara anak, misalnya bercerita dan membaca bersama anak.

Mitos: anak jinjit saat belajar jalan adalah hal tidak wajar

"Berjinjit adalah tahapan awal belajar jalan. Bayi yang menggunakan baby walker sebagai stimulan saat belajar jalan akan cenderung berjinjit untuk mengenali permukaan lantai sebelum benar-benar lancar berjalan," ujar dr. Tiwi.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini