SATUÂ kedai teh kekinian di Tiongkok ditutup paksa pemerintah karena pegawainya dinilai terlambat mempertanyakan 'health code', di Indonesia 'PeduliLindungi', kepada konsumen saat memasuki kedai teh.
Peristiwa terjadi saat salah seorang petugas pemerintah dari Otoritas Pengatur Pasar masuk ke bubble tea shop tanpa scan barcode sebelumnya. Lalu dia bertanya harga dari salah satu menu yang ada.
Tak menjawab berapa harganya, staf toko malah meminta si pria tersebut untuk memindai 'health code' dulu. Lalu, pria itu merespons cepat, "Telat!". Staf kedai teh kembali meminta kepada si pria untuk scan barcode.
"Saya sudah bilang kamu telat (mempertanyakan health code). Saya ini pegawai dari otoritas pengatur pasar. Kamu semestinya pertanyakan kodemu segera ketika saya masuk," ungkapnya dengan nada agak tinggi, dikutip dari South China Morning Post, Senin (28/11/2022).
"Apakah dia mengecek kodemu?" tanya petugas lainnya. Si pria berjaket biru menjawab, "Tidak, dia tidak mengeceknya." Setelah itu, pria berjaket biru meminta kepada staf kedai untuk perlihatkan ponselnya.
"Tunjukan ke saya ponsel yang Anda gunakan untuk scan kode," kata si pria berjaket biru. "Kamu tidak mengikuti aturan yang berlaku. Kamu tidak memindai atau mengecek kode pengunjung yang datang ke sini," kata petugas lainnya.
"Toko ini harus ditutup sehari," tegas di petugas berjaket biru memberi sanksi.
Setelah mendengar itu, pegawai yang terlihat panik berkata, "Bisakah kalian menunggu? Saya mau hubungi bos saya untuk datang ke sini."
Petugas pemerintah merespons permintaan si perempuan tersebut, "Aku akan meninggalkanmu, jadi kamu bisa pergi setelahnya." "Apakah di sana ada pintu lain? Pintu belakang?" tanya si petugas pemerintah. Staf toko menjawab, "Tidak ada".
Tak menunggu lama, setelah itu para petugas pemerintah ini menempeli restoran tersebut dengan stiker yang sepertinya memberitahu bahwa toko tersebut ditutup.
Baca Juga: Meet Eat Inspire, Hypernet Technologies Tawarkan Solusi PowerEdge Gen 15 Server
Follow Berita Okezone di Google News