KETIKA melakukan kesalahan, kita memang harus berani untuk meminta maaf, meskipun terkadang sangat sulit bagi seseorang untuk mengakui kesalahannya. Tapi, bagaimana jika orang tersebut cenderung sering meminta maaf?
Beberapa orang memang merasa tidak enakan, sehingga mereka cenderung meminta maaf bahkan ketika mereka tidak tidak salah. Nah, jika kamu adalah orang yang sering meminta maaf, bahkan untuk sesuatu yang tidak disebabkan oleh kesalahanmu, hati-hati bisa jadi kamu terkena sorry syndrome alias sindrom maaf.
Sorry syndrome adalah sebuah kecenderungan yang membuatmu merasa harus meminta maaf terus-menerus atas suatu hal yang bukan jadi kesalahanmu ataupun berada di luar kendalimu. Menurut penelitian di Psychological Science, wanita lebih mudah meminta maaf daripada pria sehingga mereka lebih rentan terkena sindrom maaf.
Peneliti menemukan wanita lebih banyak melakukan pelanggaran. Sementara pria cenderung memiliki gengsi yang lebih tinggi sehingga sulit minta maaf. Nah, tanda-tanda kamu memiliki sorry syndrome bisa dikenali lewat tindakan berikut, seperti dilansir dari KlikDokter.
- Meminta maaf untuk hal-hal yang tidak bisa kamu kendalikan
- Meminta maaf atas tindakan orang lain
- Meminta maaf ketika berinteraksi sewajarnya, seperti melewati seseorang yang sedang duduk
- Meminta maaf kepada benda mati
- Meminta maaf untuk hal-hal yang bukan kesalahanmu
- Meminta maaf saat mencoba bersikap tegas
Terdapat sejumlah alasan kenapa kamu meminta maaf terus-menerus meski tidak melakukan suatu kesalahan. Berikut beberapa penyebab sorry syndrome:
1. Tidak Percaya Diri
Psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi., mengatakan rasa tidak percaya diri bisa jadi penyebab seseorang terlalu sering meminta maaf. “Karena ketika menghadapi suatu permasalahan, dia cenderung mengucilkan diri sendiri sehingga menilai dirinya yang berbuat salah,” jelas Ikhsan.
2. Menghindari Konflik
Beberapa orang meminta maaf hanya untuk menghindari konflik. Mereka meyakini minta maaf bisa membuat posisi mereka lebih aman. Apakah kamu salah satunya?
Jika ya, ketahuilah bahwa minta maaf terlalu sering justru bisa membuatmu merasa tertekan. Minta maaf demi menghindari konflik juga bisa menjadi tanda kamu punya trauma masa lalu yang belum terselesaikan. Contoh pengalaman buruk yang dimaksud, seperti tumbuh di lingkungan yang penuh kekerasan.
3. Merasa Tidak Beruntung dan Jadi Penyebab Terjadinya Hal Buruk
Tidak sedikit orang percaya bahwa dirinya adalah akar penyebab dari semua hal buruk yang terjadi di sekitarnya. Kondisi ini bisa membuatmu memiliki sorry syndrome. Berdasarkan Harley Therapy Counseling, pemahaman ini bisa dipicu oleh pengalaman pahit di masa kecil. Trauma ini dapat merampas identitas dan harga diri.
Apabila tidak segera disembuhkan dengan tepat, kondisi ini bisa membuatmu menjalani masa depan dengan dirundung perasaan sebagai orang yang tidak patut dicintai dan harus disalahkan atas segala hal.
4. Pasangan Terlihat Sempurna
Memiliki pasangan yang terlihat sempurna, bisa membuatmu cenderung menyalahkan diri sendiri atas segala permasalahan yang dihadapi. Rendahnya rasa percaya diri membuatmu memiliki keyakinan yang buruk terhadap diri sendiri.
Tak jarang, kondisi ini disebabkan kamu memiliki pasangan yang manipulatif. Orang manipulatif memiliki 1001 cara untuk membuatmu merasa bersalah. Dia membuat kamu mengira hidupmu beruntung ketika bersamanya.
Follow Berita Okezone di Google News