Share

Makan Korban, Perlukah Larang Anak Main Lato-Lato?

Muhammad Sukardi, Okezone · Jum'at 13 Januari 2023 14:34 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 13 612 2745626 makan-korban-perlukah-larang-anak-main-lato-lato-8PnhJ2nJif.jpg Lato Lato. (Foto: ANT)

PERMAINAN lato-lato memang tengah populer beberapa minggu terakhir. Bukan cuma masyarakat kecil yang main mainan ini, bahkan artis dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun terlihat memainkannya.

Memang permainan lato-lato disebut bisa melatih perkembangan motorik anak, terutama motorik halus. Tapi jangan salah, ada juga bahaya dalam bermain lato-lato. Pasalnya, lato-lato bisa pecah dan melukai pemainnya.

Seorang bocah di Sukabumi, Jawa Barat, dikabarkan mengalami bibir robek diduga akibat lato-lato. Kejadian ini mengejutkan publik, terlebih permainan jadul tersebut masih ramai dimainkan anak-anak.

Tak hanya itu, lato-lato juga diyakini menyebabkan tangan lebam karena benturan bola lato-lato yang keras. Ini terjadi pada Arsy Hermansyah yang informasinya pun ramai disorot publik.

Dua masalah itu merupakan contoh risiko permainan lato-lato yang perlu diwaspadai orangtua. Bagaimana pun, pengawasan tetap diperlukan agar si kecil tidak mengalami masalah tersebut. Lantas, bagaimana orangtua harus bersikap atas permainan lato-lato ini? Membiarkan si anak tetap memainkannya atau melarangnya?

Psikolog Anak Karina Istifarisny mengatakan, sebenarnya lato-lato itu tidak apa-apa dimainkan, asalkan bahannya memang cukup kuat dan risiko pecahnya rendah. "Bahaya kan kalau pecah, lentingannya bisa melukai," kata Karina saat dihubungi MNC Portal.

Follow Berita Okezone di Google News

Orangtua juga perlu ekstra hati-hati jika anaknya yang masih berusia di bawah 7 tahun atau kendali motoriknya masih belum begitu baik sudah main lato-lato. Sebab, bola lato-lato bisa saja melayang kena benda-benda lain di sekitarnya, kena kepala sendiri, atau tangan anak terlilit talinya.

Lebih lanjut, selayaknya mainan lainnya, orangtua tetap perlu mengarahkan anak supaya jam bermainnya tidak berlebihan. "Jamnya tidur, ya, tidur. Jamnya belajar, ya, belajar," tambahnya.

Di kesempatan ini, Karina menjelaskan bahwa permainan lato-lato itu memiliki sisi positif untuk si anak. Di antaranya mengasah gerakan motorik, persepsi gerak, kalau main dengan teman ada unsur sosial dan kompetisinya.

"Meski demikian, kalau berlebihan tetap tidak disarankan, ya. Masih ada kegiatan dan mainan lain yang bisa mengasah lebih banyak aspek pada diri anak-anak," ungkapnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini