TAK ditampik saat ini profesi sebagai content creator atau pembuat konten semakin populer. Banyak anak-anak kecil hingga remaja, yang saat ini memasukkan konten kreator sebagai cita-cita.
Dalam menggeluti profesi satu ini, memang salah satu yang menjadi senjata andalan adalah peralatan tempur seperti ponsel pintar yang canggih. Kualitas perangkat turut berpengaruh terhadap konten yang dibuat.
Meski penting, namun diungkap konten kreator Tik***, Shandy Luo, kecanggihan smartphone atau alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat konten ternyata tak menjadi satu-satunya hal terpenting yang dibutuhkan dalam profesi ini.
Menurutnya, konten kreator harus terlebih dahulu mematangkan konsep, baru memikirkan soal alat tempur untuk membuat konten.
“Jadi sebenernya konsepnya harus jelas sih dari awal. Pada akhirnya kan cuma alat,” kata Shandy, dalam Podcast Aksi Nyata, bertema “Content Creator, Profesi Idaman Para Millenial dan Gen” dikutip dari kanal Youtube Partai Perindo, Senin, (16/1/2023).
Shandy menilai, secanggih apapun ponsel atau kamera yang digunakan, jika konsep konten tersebut tidak jelas, semuanya justru akan sia-sia.
“Justru kalau punya alat mahal pun kalau konsepnya nggak jelas, mau bikin apa nggak tau, nggak akan nolong juga,” tegasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Maka dari itu, sebagai konten kreator ia pribadi selalu menanamkan untuk mematangkan konsep terlebih dahulu daripada pusing memikirkan alat.
“Gue tuh selalu ini mau bikin apa dulu, apa itu jauh lebih penting daripada alat-alatnya. Sudah jelas mau bikin apa, baru kita memikirkan pada akhirnya oh gue membutuhkan alat ini dan sebagainya,” lanjutnya.
Selain konsep dan menemukan karakter konten seperti apa yang ingin dibuat, Shandy juga menggaris bawahi bahwa salah satu hal yang harus diperhatikan agar bisa sukses menjadi seorang konten kreator adalah konsistensi.
“Jadi balik lagi konsep awalnya sih, mau karakternya seperti apa. Kemaren ada satu temen dalam kurun waktu 3 sampai 4 bulan dari 70 ribu sekarang 1,2 juta pengikut. Dia cerita, dia menghabiskan 2 minggu hanya untuk menggodok ide,” cerita Shandy.
Dengan kata lain, lanjut Shandy, dalam industri konten kreator, seseorang yang menggeluti bidang ini harus konsisten membuat konten, harus pula konsisten dalam hal menunggah. Pasalnya, Shandy melihat banyak orang yang hanya sekali saja kontennya viral, lalu tidak lagi memproduksi karya yang lain lagi.
“Semangat itu sih, jangan berhenti karena follower sudah banyak jadi ya sudahlah. Nggak gitu ya, karena memang kita dari senang berkarya. Followers itu pada akhirnya cuma angka di atas kertas,” pungkasnya singkat.
 BACA JUGA:Cerita Kesuksesan Shandy Luo, Konten Kreator Populer di TikTok Lewat Ayo Main
BACA JUGA:Podcast Aksi Nyata: Ini Pentingnya Menyuarakan Isu Tahap Kesedihan!
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.