APAKAH bayi Anda belakangan ini sering nangis tengah malam? Padahal, ASI sudah diberikan secara cukup, popok pun sudah diganti, bahkan Anda memastikan kamar tidur punya udara yang sejuk.
Jika kondisi itu yang terjadi, mungkin bayi Anda mengalami kolik. Menurut laporan Mayo Clinic, kolik adalah kondisi menangis tanpa henti pada bayi yang sehat.
"Kolik bisa membuat orangtua sangat stres, karena bayi menangis tanpa alasan yang pasti. Cara menghentikan tangisannya pun tidak dipahami," ungkap laporan Mayo Clinic, dikutip MNC Portal, Rabu (25/1/2023).
Episode kolik, lanjut laporan kesehatan tersebut, biasanya terjadi pada malam hari saat kedua orangtua sudah tertidur lelap. Ini yang meningkatkan level stres orangtua.
"Episode kolik memuncak saat bayi berusia sekitar 6 minggu dan mulai turun levelnya secara signifikan setelah bayi berusia 3 hingga 4 bulan," kata Mayo Clinic.
Bahkan, menurut laporan Comotomo, tangisan bayi yang terjadi akibat kolik biasanya tidak usai di hari itu saja. "Biasanya terjadi 3 hari berturut-turut," ungkap laporan tersebut.
Ada beberapa tanda atau gejala yang dapat dikenali bahwa bayi menangis di malam hari akibat kolik, antara lain:
1. Tangisan lebih sering di sore atau malam hari, terkadang setelah minum susu.
2. Wajah bayi memerah, menekuk kakinya ke perut dengan tangan mengepal, dan perut bayi terasa keras.
3. Bayi mengangkat kepala atau kakinya kemudian kentut.
Soal penyebab kolik, menurut laporan Comotomo, itu dapat dipicu akibat perut kembung atau gas terperangkap pada perut bayi saat menyusui.
"Penggunaan botol susu anti kolik dapat mengurangi gelembung gas di perut bayi yang menyebabkan perut bayi kembung, lalu menangis," papar laporan tersebut.
Baca Juga: Ikut Acara Offline BuddyKu Fest, Cara Jadi Content Creator Handal Zaman Now!
Baca Juga: Meet Eat Inspire, Hypernet Technologies Tawarkan Solusi PowerEdge Gen 15 Server
Follow Berita Okezone di Google News