Share

Peneliti Ungkap Apa yang Terjadi pada Otak ketika Kita Jatuh Cinta

Raden Yusuf, MNC Portal · Senin 30 Januari 2023 15:27 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 30 612 2755711 peneliti-ungkap-apa-yang-terjadi-pada-otak-ketika-kita-jatuh-cinta-U5dC7Xbxu6.jpg Ilustrasi Otak Manusia. (Foto: Shutterstock)

KETIKA orang tengah jatuh cinta, maka prilaku mereka memang tidak bisa ditebak. Hal ini lah yang membuat masih banyak orang bertahan, meskipun berada dalam hubungan toxic.

Menurut dr. Gul Dolen, profesor ilmu saraf di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins, jatuh cinta berhubungan dengan pelepasan bahan kimia otak utama dari bagian otak tertentu. Salah satu daerah otak tersebut ialah hipotalamus, daerah multi-fungsi seukuran almond tersebut jauh di dalam otak, melepaskan hormon oksitosi atau yang disebut sebagai 'kimia cinta'.

Oksitosin merupakan hormon khusus yang mendorong ikatan. Hormon tersebut dilepaskan ketika melahirkan, menyusui, orgasme, dan dipeluk oleh sel-sel di hipotalamus ke kelenjar pituitari, di mana ia disimpan untuk digunakan nanti

"Hal pertama yang harus kami perjelas adalah apa yang kami maksud dengan cinta, Kami memiliki satu kata dalam bahasa Inggris. Orang Yunani memiliki enam kata untuk berbagai jenis cinta, dari hasrat seksual hingga persahabatan hingga cinta kemanusiaan yang mendalam," ujar Dolen seperti dilansir dari livescience.

Jatuh Cinta

Dolen menjelaskan, tidak semua cinta terlihat sama di otak, dan jenis cinta yang berbeda. Seperti cinta romantis, ikatan orang tua, atau kasih sayang terhadap teman, yang memiliki kekuatan berbeda. Kendati semua perasaan tersebut melibatkan bahan kimia otak yang sama sampai batas tertentu, semuanya tidak berasal dari neuron atau sel saraf yang sama pada otak.

Dolen dan peneliti lainnya menemukan, cinta romantis berdasar dari neuron magnoselular, atau lebih besar di hipotalamus. Sementara bentuk cinta seperti kasih sayang, berasal dari neuron parvoselular atau lebih kecil. Dalam penelitian Dolen dan rekan-rekannya yang dilaporkan dalam Neuron Journal, mengungkap alasan lain mengapa cinta romantis menguasai indra kamu.

"Jatuh cinta melepaskan 60.000 hingga 85.000 molekul oksitosin dalam neuron magnoselular. Ini jauh lebih banyak daripada di neuron yang lebih kecil, yang melepaskan 7.000 hingga 10.000 molekul, Begitu dilepaskan, molekul oksitosin cinta romantis dan cinta ikatan bertindak berbeda," jelas Dolen.

Follow Berita Okezone di Google News

Lebih lanjut Dolen menjelaskan, ketika oksitosin meninggalkan neuron magnoselular, sel tersebut akan memasuki aliran darah dan cairan serebrospinal yang bersirkulasi yang menggenangi otak.

"Di mana pun sel tersebut bertemu dengan sel yang memiliki reseptor oksitosin kelenjar adrenal, rahim, payudara, dan otak, sel itu akan mengikat dan mengaktifkan reseptor tersebut. Respons reseptor bervariasi menurut organ, tetapi mencakup laktasi, penekanan respon stres, dan perasaan cinta, termasuk keterikatan dan euforia," lanjutnya.

Kemudian Dolen menuturkan, setelah itu Cinta pun membesar membanjiri seluruh otak, hingga menyebabkan seseorang merasa semua hal indah saat jatuh cinta, dan tidak sadar merasakan bila dia melakukan hal aneh sekalipun.

Sementara itu, Sandra JE Langeslag, profesor ilmu psikologi di University of Missouri-St. Louis menemukan sebuah fakta tentang otak. Langeslag dan ahli saraf lainnya melakukan pemindaian otak, dan menemukan bahwa bagian otak mendapat lebih banyak oksigen proksi untuk aliran darah dan aktivitas otak. Seperti ketika seseorang melihat foto yang yang mereka cintai berbeda dengan melihat orang asing atau teman mereka.

Dalam penelitian tersebut, Langeslag menggunakan electroencephalogram (EEG) untuk mengukur aktivitas otak saat subjek diperlihatkan foto tersebut. Tes mengungkapkan, bahwa otak seseorang lebih terang saat melihat gambar pasangan mereka. "Kami telah menentukan bahwa orang lebih memperhatikan orang yang mereka cintai daripada orang asing yang cantik atau teman mereka," ucap Langeslag.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini