BALAI Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Barat (Jabar) mencatat selama tahun 2022, sebanyak 10.318 warga Jabar yang didominasi oleh ibu-ibu berangkat ke Taiwan. Mereka berangkat ke Taiwan untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) hingga perawat warga lanjut usia (lansia).
Kepala BP3MI Jabar Kombes Erwin Rachmat mengungkapkan Taiwan menjadi negara primadona bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jabar. Sebagian besar dari mereka bekerja sebagai ART dan perawat lansia.
Menurut Erwin, tingginya minta warga Jabar bekerja di Taiwan dikarenakan gaji yang mereka terima cukup besar mencapai Rp10 juta per bulan. Selain itu, syarat bekerja di Taiwan pun cukup mudah. "Rp 10 juta untuk jadi asisten rumah tangga, makan dan (kebutuhan) lainnya juga ditanggung," ucap dia.
Tidak hanya itu, lanjut Erwin, para PMI di Taiwan pun jarang mengalami perlakuan tak menyenangkan dari majikannya. Hal itulah yang menjadi daya tarik lain selain upah yang cukup besar. "10.318 orang berangkat ke Taiwan selama tahun 2022. Mereka yang berangkat ke Taiwan itu juga resmi," katanya.
Lebih lanjut Erwin mengatakan, berdasarkan data yang dikantonginya, daerah yang paling sering memberangkatkan PMI di Jabar yakni Kabupaten Indramayu.
Selama tahun 2022, sebanyak 6.982 PMI asal Indramayu diberangkatkan ke berbagai negara. Selain Taiwan, negara tujuan utama lainnya yakni Timur Tengah seperti Arab Saudi. "Indramayu ranking pertama, kabupaten paling besar menempatkan pekerja migran," imbuh Erwin.
Follow Berita Okezone di Google News