PERAYAAN Cap Go Meh ini bisasanya dilakukan 15-30 hari setelah tahun baru Imlek. Sama seperti perayaan Imlek, umat Tionghoa akan memanfaatkan momen ini sebagai acara kumpul keluarga dan berdoa.
Cap Go Meh juga menandai hari terakhir Tahun Baru Imlek atau Imlek. Festival ini berarti "malam ke-15", oleh karena itu dirayakan 15 hari setelah Imlek, saat bulan purnama berada pada titik paling terang.
Selama Cap Go Meh, keluarga berkumpul untuk makan besar, salah satunya menyantap Yuan Xiao (bola nasi ketan) diterangi dengan indah dengan lentera merah. Di kuil selama Cap Goh Meh, orang berdoa kepada Dewa Kemakmuran untuk memberkati keluarga mereka dengan keberuntungan di tahun mendatang.
Secara tradisional, hari itu diselingi oleh suara balada cinta yang disebut Dondang Sayang yang dinyanyikan di jalan dengan instrumen biola, dua gendang, dan gong. Selain itu, adapula tradisi melempar jeruk berasal dari Penang.
Jika kamu mengunjungi Esplanade di Penang ada kompetisi di mana anak laki-laki di perahu diharuskan untuk meraup jeruk yang dibuang ke laut oleh anak perempuan, dan perahu dengan jeruk paling banyak memenangkan kompetisi tersebut. Kegiatan seperti ini dilakukan untuk menjaga tradisi tetap hidup.
Bagi orang Tionghoa-Indonesia, tradisi sama pentingnya dengan Imlek. Kota-kota besar di Indonesia merayakan kesempatan itu dengan meriah. Di Indonesia sendiri, perayaan Cap Go Meh akan menghadirkan banyak acara seru sesuai dengan tradisi dj kota masing-masing.
Follow Berita Okezone di Google News