PENGRAJIN tenun Sikka punya cara sendiri dalam menciptakan sehelai kain. Mulai dari motif yang tertuang di kain hingga warna yang dipakai semuanya mengandung doa dan filosofi.
Menariknya, saat harus menciptakan warna dari bahan alami, pengrajin tenun Sikka sampai harus mencari ilham dengan 'ritual' khusus khas mereka. Hal ini diketahui setelah tim Pendopo mendatangi wilayah di Sikka.
"Saat kami beri tugas ke pengrajin tenun Sikka untuk bikin warna pastel dari bahan alami, mereka awalnya kaget dan mengaku susah menciptakan warna tersebut," kata Ellen Widodo selaku General Manager Marketing Communications Pendopo saat bercerita di depan awak media di Pendopo Living World, Tangerang Selatan, Kamis (9/2/2023).
Saking susahnya, beberapa dari pengrajin, kata Ellen, banyak yang mencari ilham dengan berbagai cara khas mereka. Bahkan, ada yang berpuasa beberapa hari.
"Sampai akhirnya ketahuan bahan alami apa yang diperlukan untuk menciptakan warna tertentu, itu mereka mengaku senang dan bahagia," ungkap Ellen.
"Makanya, kami selalu percaya bahwa di balik warna dan motif yang tertuang di kain tenun Sikka ini, ada banyak doa yang dipanjatkan para pengrajin," sambungnya.
Dari situ, lanjut Ellen, sudah semestinya publik, khususnya orang-orang yang mencintai wastra Nusantara bisa lebih menghargai kain tenun Sikka. Sebab, dari sehelai kain yang begitu indah ternyata ada banyak tragedi yang terjadi.
"Satu helai kain itu dibuat begitu lama. Ada yang 3 bulan, karena benang yang dipakai dibuat dari memintal sendiri, lalu warna dibuat dari bahan alami, hingga proses penempatan motif juga tidak bisa sembarangan," tambah Tasya Widya Krisnadi selaku Direktur Pendopo.
Baca Juga: INAPA 2023, Yuk Kenalan dengan Produk Transportasi Ramah Lingkungan dan Elektronik Otomotif Taiwan
Follow Berita Okezone di Google News
(hel)