PISANG goreng disebut sebagai dessert terenak di dunia. Pisang goreng menempati urutan terwahid, dari 50 gorengan di dunia yang biasa menjadi dessert.
Gelar ini diberikan oleh Taste Atlas, selaku ensiklopedia makanan dunia. Dalam situsnya tersebut, pisang goreng mendapat skor tertinggi yakni 4,60. Disebutkan, pisang goreng yang memiliki tekstur renyah di luar namun lembut di dalam dengan cita rasa manis bercampur gurih, membuat pisang goreng digemari hampir semua orang.
Meskipun enak, tapi perlu diperhatikan bahwa setiap gorengan merupakan makanan yang sebenarnya tidak sehat. Ahli gizi dari RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Fitri Hudayani, SST., S.Gz, MKM, RD menyarankan untuk menghitung dan mempertimbangkan jumlah kalori makanan goreng yang dikonsumsi dalam sehari, jika ingin tetap mengonsumsi pisang goreng.
Mengingat, pisang goreng adalah hasil olahan dengan cara digoreng dalam minyak yang mengandung lemak jenuh yang berisiko terhadap kesehatan. Sebagai contoh, jika ingin mengonsumsi pisang goreng dua potong sebagai snack di pagi hari, maka seseorang harus mengurangi jenis makanan goreng lain yang dikonsumsi pada siang dan malam hari.
"Misalnya, saya makan snack tadi pagi pisang goreng dua potong. Kemudian nanti saya makan siang dan makan malam itu nggak gorengan untuk pendamping nasinya. Saya tetap bisa makan pisang goreng, tetapi asupan lemak saya sehari nggak berlebihan," kata Fitri seperti dilansir dari Antara.
Fitri juga tak menampik bahwa pisang goreng merupakan jenis makanan yang digemari masyarakat. Namun, dia mengingatkan, bahwa pisang goreng apalagi yang diolah dengan bahan tambahan seperti tepung berarti mengandung tambahan energi yang cukup tinggi sehingga jumlah konsumsinya tidak boleh berlebihan.
"Kalau misalnya kita tambah lagi (setelah makan pisang goreng) dengan makan makanan yang lain (yang digoreng) dalam satu hari, pastinya kita akan over untuk asupannya," ujar dia.
Follow Berita Okezone di Google News
